Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

IDAI Sumut Usulkan Perpanjangan Belajar Daring Hingga Desember

Yoseph Pencawan
09/6/2020 18:15
IDAI Sumut Usulkan Perpanjangan Belajar Daring Hingga Desember
Dua anak di Bandung yang sedang menjalankan proses belajar dari rumah(Antara/A Agung Rajasa)

Ikatan Dokter Anak Indonesia Sumatra Utara (Sumut) meminta pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut untuk memperpanjang kegiatan belajar mandiri siswa di rumah sampai bulan Desember 2020.

Penasihat IDAI Sumut Guslihan Dasa Tjipta mengatakan pihaknya menilai Pemprov Sumut perlu melanjutkan pembelajaran dengan metode jarak jauh agar mengantisipasi lonjakan kasus pada gelombang kedua penularan covid-19 yang mungkin bisa terjadi pada periode Juli hingga Desember 2020.

"Untuk itu kami mengusulkan kepada Pemprov untuk tidak membuka sekolah hingga Desember," ujar Guslihan, Selasa (9/6).

Oleh karena itu, IDAI Sumut meminta Pemprov Sumut untuk terlebih dahulu melakukan kajian mendalam apakah skenario new normal sudah bisa diterapkan di provinsi ini atau belum. "Bila kondisi pandemi covid-19 belum menunjukkan banyak perkembangan, IDAI Sumut meyakini masih jauh lebih baik rumah menjadi tempat pembelajaran bagi anak," paparnya.

Baca juga: New Normal: Pemkab Badung Atur Jam Operasional Pasar dan Mall

Karena yang paling penting diperhatikan dalam penerapan new normal adalah bila epidemiologi covid-19 menunjukkan tren menurun. "Sebagai syarat untuk membuka sekolah yang harus dipenuhi adalah tren covid-19 di Sumut menunjukkan penurunan," ujarnya.

Berdasarkan data-data di Indonesia, sampai hari ini angka kasus covid-19 pada anak masih cukup tinggi, temasuk di Sumut.

Kasus covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 7 persen dari total kasus yang ada. Di Indonesia sendiri ada lima daerah tertinggi kasus covid-19 pada anak, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatra Selatan (Sumsel), Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sumut memang tidak termasuk di antaranya, tetapi bukan berarti jumlah kasus covid-19 pada anak rendah," tukasnya.

Hal itu, menurut Guslihan, karena provinsi Sumut belum pernah melakukan rapid test massal pada anak, seperti yang dilakukan Sumsel dan NTB.

"Jadi, Sumut tidak boleh menurunkan kewaspadaannya terhadap covid-19, khususnya pada anak," pungkasnya. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya