Rabu 27 Mei 2020, 07:12 WIB

Rusak Ekosistem, Jaring Apung di Danau Toba Harus Ditutup

Apul Iskandar | Nusantara
Rusak Ekosistem, Jaring Apung di Danau Toba Harus Ditutup

MI/Januari Hutabarat
Kawasan Danau Toba

 

MASYARAKAT sekitar kawasan Danau Toba, Sumatra Utara mendesak Pemkab Toba untuk menolak bahkan menutup keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) PT Regal Springs Indonesia (RSI) yang sebelumnya berganti nama dari PT Aquafarm Nusantara dari Ajibata ke Porsea dan Uluan Kabupaten Toba. Keberadaan KJA ini tidak sesuai dengan tujuan awal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Yakni pelestarian KDT sebagai air kehidupan bagi masyarakat, ekosistem, dan kawasan kampung masyarakat adat Batak.

Sebelumya PT RSI merencanakan akan memindah KJA ini ke Porsea dan Uluan, Kabupaten Balige. Hal itu dinyatakan oleh External Affairs Senior Manager PT RSI, Kasan Mulyono pekan lalu. Menanggapi hal itu Direktur Program Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), Delima Silalahi  menyatakan keberadaan KJA di kawasan Danau Toba sepatutnya ditutup. 

"Ini merupakan tuntutan yang cukup lama,  dari banyak pihak termasuk KSPPM, yang selama ini fokus terhadap isu-isu pelestarian Danau Toba di hulu dan di hilir," kata Delima, Rabu (27/5).

baca juga: Dua Wisatawan Nyaris Celaka di Pantai Jayanti Cianjur

Menurutnya, relokasi KJA milik PT RSI dari Ajibata ke Porsea dan Uluan Kabupaten Toba bukanlah jawaban atas kerusakan lingkungan yang terjadi dianau Toba selama ini. Keberadaan KJA selama ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap kerusakan kualitas air Danau Toba. Sehingga air Danau Toba yang tadinya merupakan air kehidupan (mual natio) bagi masyarakat di Kawasan Danau Toba, tidak lagi layak konsumsi.

"Oleh karena itu, merelokasi KJA ke Porsea dan Uluan hanyalah memindahkan permasalahan dan memperluas pencemaran. Bukan menyelesaikan akar masalah. Akar masalahnya adalah daya tampung dan daya dukung Danau Toba tidak lagi mampu mengakomodir keberadaan KJA tersebut. Daya tampung dan daya dukung Danau Toba hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tigngal di kawasan Danau Toba", tandasnya.

KSPPM meminta dan mendesak  Pemerintah Kabupaten Toba untuk turut menolak rencana ini dan lebih berpihak pada kepentingan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem Danau Toba. Tidak hanya fokus pada peningkatan PAD daerah semata.  (OL-3)
 

Baca Juga

Medcom.id

Langgar Aturan saat Naik Moge, Pelajar SMK Kecelakaan dan Tewas Ditempat

👤Andhika Prasetyo 🕔Selasa 06 Juni 2023, 07:22 WIB
Seorang pelajar SMK berinisial LM tewas setelah mengalami kecelakaan saat mengendarai motor gede (moge) di Jalan Soekarno Hatta, Bandung,...
MI/Kristiadi

Kepolisian Tasikmalaya Gerebek Gudang Miras Oplosan

👤Kristiadi 🕔Selasa 06 Juni 2023, 06:55 WIB
Kepolisian Tasikmalaya mengerebek sebuah rumah kontrakan yang dijadikan gudang minuman keras...
Dok. Komunitas Sopir Truk

Peduli Sopir Truk di Karawang, Komunitas Ini Berikan Bantuan Kompresor dan Dongkrak

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Senin 05 Juni 2023, 22:38 WIB
Koordinator Wilayah (Korwil) KST Jabar Willy Shadli mengatakan, bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian kepada para sopir...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya