Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jelang New Normal, Satgas Covid-19 Papua Barat Akan Dievaluasi

Martinus Solo
26/5/2020 07:57
Jelang New Normal, Satgas Covid-19 Papua Barat Akan Dievaluasi
Jubir Satgas Covid19 Papua Barat dr Arnoldus Tiniap(MI/Martinus Solo)

JURU bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap segera mengevaluasi penanganan virus korona selama ini di 13 Kabupaten/ Kota menjelang pemberlakuan New Normal. Pasalnya, masyarakat Papua Barat belum sadar sepenuhnya bahaya penyebaran covid-19 sehingga mereka tidak menerapkan physical distancing dan  melaksanakan protokoler kesehatan.
 
"Tim Satgas COVID-19 Papua Barat akan melakukan evaluasi terhadap penanganan virus korona, karena banyak orang yang belum sadar melaksanakan anjuran pemerintah dalam melaksanakan protokoler kesehatan," ucap Jubir, dr Arnold Tiniap dalam keterangan persnya melalui zoom meeting bersama wartawan, Selasa (26/5).

Dari hasil evaluasi tim gugus tugas akan dilaporkan kepada ketua umum yang juga Gubernur Papua Barat, DDominggus Mandacan untuk selanjutnya mengambil langkah tepat. Ia berharap langkah yang diambil nanti diharapkan memberikan pemahaman serta efek jera bagi masyarakat yang selama ini dianjurkan pemerintah untuk dilaksaanakan dalam melindungi diri, tetapi tidak dilakukan.
 
Hal kecil seperti menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah, untuk melindungi diri agar terhindar dari serangan virus korona, ternyata masih dilanggar oleh masyarakat dengan berbagai alasan. Diakuinya jumlah orang tanpa gejala (OTG) setiap hari meningkat. Hingga 25 Mei 2020 ada penambahan 57 orang dari Kabupaten Teluk Wondama 38 orang, Kota Sorong 17 orang dan Kabupaten Sorong 2 orang.

baca juga: Salat di Rumah, Pemkab Lamongan Tiadakan Open House

Sehingga total OTG di Provinsi Papua Barat sebanyak 1.194 orang, yang masih dalam pemantauan 531 orang sedangkan sudah selesai pemantauan 663 orang. Apalagi sambung Arnold Tiniap, pemerintah pusat dalam waktu dekat akan membuka semua akses pembatasan sosial maka potensi penularan dan peningkatan pasien virus korona bisa meningkat. 

"Karena itu kami akan mengevaluasi hingga ke tingkat persiapan mengantisipasi kebijakan Presiden membuka akses sosial termasuk sekolah dan pusat perbelanjaan," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik