Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Warga Tutup Jalan, Bayi dalam Kandungan di Sikka Meninggal

Gabriel Langga.
25/5/2020 14:50
Warga Tutup Jalan, Bayi dalam Kandungan di Sikka Meninggal
Pertolongan terlambat karena akses jalan ditutup di Flores Timur, NTT menyebabkan korban jiwa.(MI/Gabriel Langga)

AKSES jalan negara Maumere-Larantuka yang ditutup Kepala Desa Hikong, Agustinus Adeotius bersama warganya meminta korban jiwa. Penutupan itu dilatarbelakangi kekesalan warga Desa Hikong terhadap petugas Covid-19 Kabupaten Flores Timur yang berjaga di perbatasan Boru melarang warga Kabupaten Sikka untuk masuk di wilayah Flores Timur.

Justru aksinya itu, membuat bayi dalam kandungan seorang pasien asal Flores Timur harus meninggal dunia usai tiba di RSUD TC. Hillers Maumere, Sabtu (23/05) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Yohanes Diaz warga Flores Timur, ayah dari bayi tersebut kepada Media Indonesia, Senin (25/05) mengatakan, istri yang tengah hamil tua harus dirujuk ke RSUD TC.Hillers Maumere karena RSUD Larantuka tidak memiliki alat operasi.

Dalam perjalanan, ambulans tertahan di wilayah Kabupaten Sikka tepatnya di Desa Hikong akibat penutupan jalan. Padahal saat itu istrinya dalam kondisi pendarahan di mobil ambulans.

"Saya dengan istri di dalam ambulans. Posisi mobil kami ada di belakang karena banyak kendaraan juga tertahan. Sehingga, ada dua bidan yang turun dari mobil untuk meminta izin kami lewat. Sekitar satu jam mobil ambulans kami tertahan," ujar Yohanes Diaz kesal.

Setelah diizinkan lewat, katanya, ambulans langsung melakukan perjalanan ke RSUD TC.Hillers Maumere. Setiba di sana, bayi dalam kandungan istrinya sudah meninggal.

"Kalau tidak tertahan, kemungkinan bayi dalam kandungan isri saya bisa diselamatkan. Soalnya pada saat masuk UGD bayinya meninggal dunia," kata Yohanes.

Yohanes mengaku, bayi yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki merupakan anak yang keempat. "Saat ini istri saya dalam kondisi sehat-sehat saja. Sementara masih dirawat di RSUD dr. TC.Hillers Maumere.

Dirinya berharap, kejadian ini tidak terulang kembali karena ambunlans tidak boleh terlambat saat membawa pasien yang kritis saat dirujuk ke Maumere. "Saya sudah pasrah kematian bayi saya. Ini mungkin rencana Tuhan. Intinya jangan ada lagi penutupan akses jalan selama masa Covid-19," ungkap Yohanes ini.

Terkait ini, Sekertaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Ferdinandus Lepe menjelaskan, aksi penutupan jalan oleh Kades Hikong dan warganya lantaran kecewa dengan petugas Covid-19 di Kabupaten Flores Timur yang bertugas di perbatasan menyebutkan warga Hikong dan masyarakat Kabupaten Sikka pembawa virus sehingga mereka tidak dizinkan masuk ke wilayah Boru. Mereka dizinkan apabila ada surat rapid test.

Menurut Ferdinandus Lepe, saat ini akses jalan telah dibuka sejak, Sabtu (23/05) malam. Setelah dua Bupati Flores Timur dan Bupati Sikka telah melakukan pembicaraan.(OL-13)

Baca Juga: Soal Hoaks Seruan Siaga Rapid Test, MUI Duga Hendak Adu Domba

Baca Juga: Ratusan Pemudik Berlebaran di Lokasi Karantina di Purwokerto

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya