Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cekcok Umar Abdullah Assegaf dan Petugas, Polda: Kesalahpahaman

Henri Siagian
22/5/2020 18:40
Cekcok Umar Abdullah Assegaf dan Petugas, Polda: Kesalahpahaman
Umar Abdullah Assegaf (kanan) saat cekcok dengan petugas.(Twitter @P3nj3l4j4h_id)

POLDA Jawa Timur menganggap cekcok antara warga Bangil, Pasuruan, Umar Abdullah Assegaf dan petugas lebih disebabkan kesalahpahaman.

"Semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya, serta masyarakat lainnya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Surabaya, Jumat (22/5).

Tetapi dia berharap semua pihak mendukung upaya pencegahan penyebaran virus korona atau covid-19. "Kita bisa melihat dan prihatin, sebab petugas maupun masyarakat harus sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melawan dan mencegah covid-19 agar tidak meluas," katanya.

Baca juga: Viral, Pria Bergamis Ngeyel saat PSBB Hingga Melawan Petugas

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Umar Abdullah Assegaf adu mulut dan hampir bentrok fisik dengan petugas gabungan yang berjaga di check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Exit Tol Satelit Surabaya, Jawa Timur.

Dari video berdurasi 1.30 menit tersebut, Umar Assegaf tidak terima ketika petugas meminta mobil yang ditumpanginya putar balik karena melanggar PSBB.

Polda Jatim, imbuh Trunoyudo, memediasi antara Umar Abdullah Assegaf dan petugas yang sempat bersitegang. "Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," ucapnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Pelanggar PSBB Bergamis di Surabaya

Menurut Trunoyudo, upaya mediasi juga untuk mencegah kejadian tersebut dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.

"Ada satu hal yang menjadi catatan setelah viral. Ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi untuk memperkeruh, mendompleng, memboncengi kejadian ini," ungkapnya.

Polda Jatim telah mengerahkan tim siber yang akan melakukan patroli siber mendalami video dengan bumbu narasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian di media sosial itu. "Kami akan melihat konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA kemudian berita bohong yang sudah mulai banyak," katanya. (Ant/X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya