Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Banjir Hanyutkan Hasil Panen Petani dan Rumah di Sumba Timur

Palce Amalo
21/5/2020 13:10
Banjir Hanyutkan Hasil Panen Petani dan Rumah di Sumba Timur
Banjir merendam persawahan di Kerinci akibat luapan sungai(MI/Solmi)

Banjir bandang menghanyutkan gabah, hasil panen sekitar 230 petani di Desa Kaliuda, Kecamatan Pahungga Lodu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Banjir juga menghanyutkan ternak dan dua rumah. Lalu ada 44 rumah yang terendam air dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

"Petani di sini sedang panen. Hasil panennya ditinggalkan di sawah karena sedang dijemur sebelum dibawa pulang ke rumah. Ada juga yang belum selesai rontok hanyut terbawa banjir," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Sumba Timur Mikail Jakalaki, Kamis (21/5).

Mikail mengatakan banjir juga menghanyutkan barang-barang milik warga di rumah termasuk alat dapur dan beras.

Banjir menerjang desa itu sejak Rabu (20/5) setelah turun hujan selama satu hari dan satu malam. Akibatnya Sungai Pangulado di desa tersebut meluap.

Ratusan warga yang rumahnya terendam banjir sempat mengungsi ke balai desa. Namun, kini warga sudah kembali ke rumah setelah ketinggian air di permukiman berkurang.

Baca juga: Viral, Pria Bergamis Ngeyel saat PSBB Hingga Melawan Petugas

"Saat ini ketinggian air tinggal 20-30 sentimeter," ujar Mikail.

Menurutnya, BPBD, Tim SAR, Polisi, TNI, dinas sosial, tagana, dan aparat desa hingga kecamatan sudah berada di lokasi. Mereka membantu warga membersihkan rumah dan menyalurkan bantuan.

"Kami sudah membangun dapur umum di sebuah gedung sekolah sekaligus sebagai posko tempat untuk mengungsi jika terjadi lagi banjir susulan," tukas Mikail.

Selain itu, beberapa rumah penduduk yang terletak di ketinggian juga disiapkan sebagai tempat pengungsian.

Adapun bantuan yang sudah disalurkan terdiri dari beras 500 kilogram, air minum, ikan kaleng, tengki air, gula, kopi, teh, dan tenda.

"Kita masih melihat perkembangan untuk menambah bantuan," ujar Mikail. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya