Dibidik DPRD Pemkab Pati Gunakan Hotel Milik Wabup Untuk Isolasi

Akhmad Safuan
07/5/2020 08:58
Dibidik DPRD Pemkab Pati Gunakan Hotel Milik Wabup Untuk Isolasi
Pemkab Pati menggunakan hotel milik Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin untuk isolasi warga pendatang dari zona merah.(MI/Akhmad Safuan )

ANGGARAN karantina covid-19 bagi warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah Rp3 juta per orang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah di hotel milik Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin dipertanyakan warga. Dewan memanggil bupati untuk menjelaskan. Hotel yang disewakan untuk karantina warga ini menyiapkan 119 kamar. Anggaran yang dikeluarkan untuk isolasi selama 14 hari ini diperuntukkan bagi warga yang datang ke daerah zona merah. Penyewaan hotel milik wakil bupati ini bisa diindikasi adanuya korupsi, kolusi dan nepotisme. 

"Banyak pertanyaan yang muncul dari warga terkait biaya isolasi covid-19 Rp3 juta per orang di sebuah hotel berbintang itu," kata Ketua DPRD Pati, Ali Badruddin, Rabu (6/5).

Menurutnya cukup wajar bila banyak orang yang menanyakan hal tersebut. Terlebih hotel milik wakil bupati digunakan untuk karantina pendatang ke Pati, dibiayai oleh pemerintah daerah.

"Kami langsung panggil bupati untuk menjelaskan hal itu. Apalagi menggunakan dana pemkab," ujarnya.

Bupati Pati Haryanto membenarkan penggunaan biaya Rp3 juta per orang yang diisolasi di hotel tersebut, yakni untuk membiayai kegiatan warga selama diisolasi 14 hari. Mulai dari makan, minum, kebutuhan air bersih, jasa cuci pakaian dan lainnya. 

"Kalau dihitung biaya yang dikeluarkan itu tidak sepadan dengan fasilitas juga kebutuhan setiap warga yang diisolasi," ujar Haryanto.

Ia menambahkan pemakaian hotel yang untuk tempat isolasi setelah mendapat rekomendasi hotel milik perusahaan pribadi wakilnya.

"Pemakaian hotel ini didorong oleh kebutuhan tempat isolasi atau karantina. Sedangkan Pati tidak mempunyai fasilitas memadai. Jika menggunakan GOR atau tempat lain, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar karena harus menyiapkan fasilitas dalam waktu cepat," kata Haryanto.

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin secara terpisah mengaku siap diaudit untuk penggunaan anggaran tersebut. 

"Saya siap diaudit, kami transparan dalam penggunaan anggaran yang dikucurkan untuk penanganan covid-19 tersebut," ujarnya.

baca juga: Masyarakat Cirebon Tidak Taat Aturan PSBB Jabar

Terkait dengan perencanaan penggunaan fasilitas perusahaan milik pribadinya itu, Saiful mengatakan hal itu berangkat dari keprihatinannya dengan situasi saat ini. Terutama adanya penolakan  warga yang menolak kedatangan warga dari luar Pati karena takut tertular covid-19. Saiful Arifin segera berkonsultasi dengan manajemen hote bagaimana agar bisa membantu mengatasi kebutuhan ruang isoalsi.

"Akhirnya diputuskan hotel menyiapkan 119 kamar yang ada untuk kebutuhan isolasi dan karantina dengan biaya yang timbul dibebankan ke Pemkab Pati," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya