Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Warga Bandung Barat Buang Bantuan Paket Sembako karena Busuk

Depi Gunawan
24/4/2020 20:52
Warga Bandung Barat Buang Bantuan Paket Sembako karena Busuk
Bantuan pangan yang tidak layak konsumsi(MI/Depi Gunawan)

WARGA Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, membuang sebagian paket sembako bantuan pemerintah lantaran tidak layak konsumsi.

Bantuan yang diterima terdiri dari 10 kilogram beras, tomat 1 kilogram, telur 500 gram, mie instan 12 bungkus, minyak goreng 2 liter, ayam 1 kilogram, dan buah pir 1 kilogram.

"Saat diterima, beras sudah dalam kondisi bau karena tercecer darah daging ayam. Dari total 10 kilogram, yang terpakai paling hanya 30%. Sisa beras dibuang atau buat pakan ayam," kata seorang warga, Ahmad, Jumat (24/4).

Baca juga: Warga Buang Bantuan Pangan karena sudah Busuk dan Bau

Selain beras, lanjut dia, daging ayam yang diterima warga juga dalam keadaan busuk dan bau. "Buah pir juga begitu, ada beberapa yang busuk, telur ada yang sudah pecah. Apalagi tomat, sudah busuk semua," ujarnya.

Baca juga: Istri Bupati Lembata sudah Bosan Pakai Masker

Ketua RW 13 Desa Citapen, Adi Hardianto sangat kecewa karena bantuan sembako bagi warga terdampak virus korona atau covid-19 sudah tidak layak konsumsi.

"Kami terima bantuan sembako melalui pihak desa, tapi sayang karena isinya tidak bisa dimanfaatkan warga. Seperti beras dan daging ayam yang sudah busuk dan berbau," tuturnya.

Pada awalnya, dia mengaku, pengurus RW tidak akan membagikan paket sembako pada warga yang berhak menerima. Namun karena sudah terlanjur diterima, pihaknya tetap menyalurkan bantuan apa adanya.

Baca juga: Pelindo I Bantu 4 Ribu Sembako ke Warga Medan

Bukan hanya kualitas barang, jumlah paket sembako yang diterima juga tidak sesuai dengan yang diajukan pihak desa. Dari 497 kepala keluarga yang berhak menerima bantuan, RW setempat hanya menerima lima paket sembako.

"Pokoknya bantuan tidak merata, dilema sebenarnya bagi kami di RT/RW. Dikasihkan ke warga bagaimana, tidak dikasihkan bakal jadi masalah," ucapnya.

Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat menyatakan, sembako tidak layak konsumsi karena terlalu lama disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Sebetulnya itu daging ayam segar, kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan KPM sehingga kualitasnya jadi tidak layak konsumsi," ungkap Kepala Dinsos Bandung Barat Hari Partomo.

Untuk sembako lainnya, Heri meminta penerima langsung melaporkan ke Dinas Sosial agar bantuan yang tidak layak konsumsi itu bisa langsung diganti.

Agar kejadian yang sama tidak terulang, bantuan daging ayam potong rencananya akan diganti dengan telur agar kualitasnya bisa bertahan lebih lama meskipun terlambat disalurkan kepada KPM. "Mudah-mudahan penyaluran bantuan tahap berikutnya bisa lebih baik lagi," jelasnya. (X-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya