Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Gubernur Ungkap NTT Hadapi Pandemi Korona Berbarengan DBD

Palce Amalo
24/4/2020 20:32
Gubernur Ungkap NTT Hadapi Pandemi Korona Berbarengan DBD
Petugas melakukan fogging di lingkungan rumah warga di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.(Antara)

KORBAN meninggal akibat wabah demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah di tengah pandemi virus korona atau covid-19.

Sesuai laporan Dinas Kesehatan NTT, sejak Januari-sampai Jumat (24/4), korban meninggal telah mencapai 52 orang, atau bertambah empat orang dibandingkan laporan pekan lalu 48 orang.

Baca juga: Rival Putra Jokowi, Achmad Purnomo , Mundur dari Pilkada Solo

Selain itu, 4.925 pasien DBD sembuh dan 65 orang lainnya masih menjalani perawatan. "Jumlah tambahan kasus DBD 23 orang," seperti dikutip dari Laporan Rekapitulasi Harian Surveilans DBD Kabupaten dan Kota yang ditandatangani Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun, Jumat (24/4).

Adapun tingkat kematian akibat DBD (case fatality rate/CFR) 1,04%. Korban meninggal terbanyak berasal dari Kabupaten Sikka sebanyak 14 orang, Belu 9 orang, dan Kota Kupang 7 orang.

Baca juga: Awal Ramadan, Polres Malang Amankan 36 Orang

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengingatkan seluruh bupati dan wali kota serius menangani wabah DBD di daerahnya masing-masing, selain menangani wabah korona.

"Selain tangani korona, saya minta berikan perhatian serius terhadap DBD," katanya lewat video conference bersama 22 bupati dan wali kota.

Dia mengingatakan, NTT menghadapi dua persoalan serius selain pandemi korona, yakni wabah DBD dan ancaman gagal panen. "Masalah cuaca membuat banyak petani kita gagal panen," katanya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya