Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Seniman Wayang Ngesti Pandowo Ditantang Tampil Daring

Haryanto
20/4/2020 08:39
Seniman Wayang Ngesti Pandowo Ditantang Tampil Daring
Grup Wayang Orang Ngesti Pandowo ditantang untuk tampil daring selama wabah covid-19( ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

PULUHAN  seniman wayang orang Ngesti Pandowo yang tinggal di Kampung  Arya Mukti Pedurungan Kota Semarang praktis nganggur. Mereka yang biasa tampil dalam acara-acara seni, terpaksa libur dan tidak mendapatkan pemasukan akibat  wabah covid-19. Bahkan, tidak hanya  hanya menghantam sektor kesehatan dan ekonomi. Sektor lain termasuk seni budaya juga menjadi korban pandemi ini. Kondisi itu tidak membuat mereka patah arang. Beberapa di antaranya  nyambi jualan kecil-kecilan di rumah, ngojek online atau berwiraswasta  dan mencari pekerjaan lainnya.

"Sudah sebulan lebih nggak pentas, penghasilan ya tidak ada karena biasanya dapat uang dari pentas. Biasanya seminggu dapat Rp40.000," kata salah satu seniman Ngesti Pandowo, Sri Wahyuni, Minggu (19/4).

Sri yang telah bermain wayang orang sejak tahun 1973 itu merasakan  betul dampak covid-19. Meski begitu, ia tidak putus asa dan akan tetap  menekuni dunia seni.
 
"Soalnya senang dengan dunia seni. Kalau dulu bisa nari, sekarang  sudah tua. Paling kalau pentas, dapat peran jadi emban (pengasuh)," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Bagiyo Gareng, seniman Ngesti Pandowo lainnya. Menurutnya, saat ini hampir 70 anggota Ngesti Pandowo kesulitan karena wabah covid-19.
 
"Kalau yang ada di kampung ini sekitar 23 kepala keluarga, lainnya tinggal di rusun dan ada yang ngontrak," terangnya.

Sudah sebulan lebih Ngesti Pandowo tidak tampil. Akibatnya, penghasilan anggotanya jadi tidak menentu. Ada beberapa anggota yang mencari kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 
"Kalau tidak ada corona ini, sebenarnya pentas itu menghidupi kami. Tapi sekarang, semua memang terdampak. Tidak hanya kami, tapi semua seniman di Jawa Tengah terdampak," tegasnya.

Meski begitu, Bagiyo tetap meminta teman-temannya bersabar. Semua harus sabar dan berdoa agar pagebluk ini segera berakhir.

"Kalau dibilang stres ya stres, tapi kita harus sabar. Semoga virus > ini segera berakhir," pungkasnya.
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyempatkan menengok kondisi kawan-kawan seniman yang biasa manggung di Taman Budaya Raden Saleh itu saat sepedaan keliling Kota Semarang. Selain memastikan mereka  dalam kondisi sehat, Ganjar juga datang untuk memberikan bantuan.
 
"Saya senang karena kawan-kawan seniman ini terus berupaya untuk survive. Ada yang jualan kecil-kecilan, ada yang ojek online dan sebagainya. Mereka orang-orang hebat yang terus berusaha di tengah kondisi saat ini. Mereka tidak mengeluh dan selalu berusaha di tengah kondisi ini," kata Ganjar.

Selain memberikan bantuan, Ganjar juga memberikan tantangan khusus  pada para seniman wayang orang itu. Mereka diminta tetap eksis di dunia seni, meskipun tidak bisa tampil di panggung besar dengan sorak sorai penonton.

"Saya berikan tantangan, mereka tetap main wayang orang dengan cara  streaming di youtube, instagram atau facebook. Tidak perlu lama-lama,  yang penting tetap bisa eksis. Nanti saya bantu sebarkan," tantangnya  disambut kesiapan dari para seniman itu.

baca juga: PT KAI Daop 6 Hari Ini Batalkan 13 Perjalanan KA Prameks
 
Nantinya, penampilan online itu lanjut Ganjar dapat dijadikan untuk  penggalangan donasi. Ia berharap, semua masyarakat peduli terhadap warga yang terdampak pada covid-19 ini, tidak hanya dunia usaha, tapi  dunia seni.

"Mereka para seniman juga harus kita perhatikan. Mudah-mudahan  kepedulian masyarakat semakin tinggi pada mereka yang terdampak virus ini, termasuk para seniman ini. Saya doakan semua tetap sehat. Jangan lupa jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya