Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PEMERINTAH Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah mengajukan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat seiring meningkatnya (eksponensial) pasien positif virus korona (covid-19).
Hingga Jumat (10/4), pasien positif virus korona atau covid-19 berjumlah 31 orang di mana 3 orang meninggal dunia.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, pemerintah pusat sedang mengkaji apakah Sumbar sudah mendesak diterapkan PSBB atau belum.
Baca juga: Gubernur Babel belum Ikut Anies Terapkan PSBB
"Di Sumbar telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19 yang signifikan. Sekarang saja sudah 31 orang yang positif Covid-19. Saya perlu menetapkan PSBB untuk Sumbar dalam rangka percepatan penanganan covid-19. Namun tentu saja harus diusulkan ke pusat untuk dapat persetujuan. Kalau disetujui, kita akan menyiapkan segala sesuatunya sesuai aturan sesegera mungkin," tegas Irwan, Jumat (10/4).
Baca juga: Babel Gelontorkan Bantuan Stimulan untuk 90 Ribu Warga Miskin
Irwan mengatakan, perkiraan puncak penyebaran virus korona di Sumbar terjadi di Mei. Kemudian mulai menurun di Agustus. Hal ini disebabkan karena pada bulan Juni dan Juli Sumbar akan dibanjiri para perantau yang pulang ke daerah asalnya.
Baca juga: Madrasah Di Jatim Ambil Peran Lawan Covid-19
Maka itu, tandasnya, perlu diantisipasi agar penyebaran virus korona tidak masuk ke Sumbar.
"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai tidak terawasi, perlu disiplin dalam bekerja. Termasuk masyarakat harus bisa bekerjasama dengan semua pihak, agar semua pergerakan Covid-19 bisa terpantau," ujarnya.
Irwan juga menyampaikan, pandemi virus korona tidak bisa disepelekan karena menyangkut kehidupan orang banyak. Segenap komponen harus bersatu dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan menjadikannya sebagai bentuk tanggung jawab kolektif.
"Kita harus kompak dalam melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus korona di Sumbar dan menjadikannya sebagai bentuk rasa tanggung jawab bersama dalam melaksanakannya. Jangan ada yang bertindak sendiri-sendiri," imbau Irwan Prayitno.
Terkait dengan pasien covid-19 yang sudah sembuh, Irwan mengapresiasi kepada dokter, perawat, dan tenaga medis yang telah berjuang.
"Mereka telah berjuang demi kesembuhan para pasien positif covid-19. Selain empat sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil," tuturnya.
Bagi pasien yang sudah sembuh, selanjutnya akan isolasi diri di rumah. Namun tetap pantau dan diawasi oleh dinas kesehatan.
Irwan juga menegaskan, bahwa Pemprov Sumbar telah menyiapkan program jaringan pengaman sosial untuk masyarakat yang secara ekonomi terdampak Covid-19.
Anggaran program JPS tersebut berasal dari alokasi sejumlah anggaran berbagai sumber, sehingga nantinya dana tersebut ada yang diakomodasi dalam APBD Perubahan.
Dana itu akan dibagikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp200 ribu setiap orang selama 3 bulan, sesuai dengan nama-nama yang diserahkan oleh Kabupaten Kota. Paket itu akan diberikan kepada 359 ribu lebih masyarakat yang terdampak corona di Sumbar.
"Untuk sementara baru tujuh Kabupaten Kota yang menyerahkan daftar nama tersebut. Insyaallah lusa sudah bisa kita bagikan," ungkapnya.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19 di Sumbar, Irwan menginformasikan telah ada ratusan lebih ruangan isolasi disiapkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Semuanya ada 407 tempat tidur yang telah disediakan," katanya.
Ketua IDI Sumbar dr Pom Harry Satria menyampaikan, ada beberapa prioritas dalam penanganan virus corona di wilayah Sumbar. Yang paling utama yaitu penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Karena mereka lah yang paling berisiko tertularnya virus korona dari pasien yang positif," pungkas Pom. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved