Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERSONEL gabungan di perbatasan di wilayah hukum Polres Cianjur, Jawa Barat, mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik dari DKI Jakarta yang rencananya akan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Jumat (10/4).
Kapolsek Pacet Komisaris Suhartono, mengatakan pihaknya akan melaksanakan pemeriksaan setiap kendaraan bermotor yang kedapatan melintasi jalur Puncak-Cipanas dari arah Jakarta dan Bogor ke Cianjur. Diprediksi, gelombang pemudik dari DKI Jakarta akan terjadi hari ini karena akan diberlakukannya PSBB.
"Besok (Jumat), DKI Jakarta akan melaksanakan PSBB. Dampaknya, diprediksi bakal melonjak pengguna kendaraan bermotor yang merupakan pemudik dari Jakarta. Kami tentu siap melaksanakan pemeriksaan sesuai SOP," terang Suhartono kepada wartawan, Kamis (9/4).
Di pos penjagaan terpadu di kawasan Segar Alam yang merupakan titik perbatasan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Bogor, personel gabungan dibantu relawan selalu bersiap siaga. Di posko itu tersedia juga hand sanitizer bagi pengendara.
"Bagi pengendara yang tak mengenakan masker, kami memulangkan kembali mereka. Kami ingatkan masyarakat ataupun pengendara agar mematuhi anjuran pemerintah soal penggunaan masker, jaga jarak, dan lainnya untuk menekan penyebaran virus korona. Penggunaan masker tak hanya untuk yang sakit saja, tapi juga untuk yang sehat," pungkasnya.
Terpisah, personel Satuan Sabhara Polres Cianjur melaksanakan giat Operasi Aman Nusa II dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat agar tak banyak beraktivitas di luar rumah. Masyarakat juga diimbau selalu mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Hari ini Operasi Aman Nusa II dilaksanakan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan (Jebrod). Personel Sat Sabhara mendatangi pabrik kulit dan pusat kuliner," kata Paur Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Ade Novi Dwiharyanto.
Kepada masyarakat, personel Sat Sabhara menginformasikan agar wajib menggunakan masker, memperbanyak mengonsumsi vitamin, membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar atau memakai hand sanitizer, serta menjaga jarak sosial dan fisik. (OL-13)
Baca Juga: Wartawan Sulsel Berikan Bantuan APB ke 11 Puskesmas
Baca Juga: 1.632 Warga DKI Positif Covid-19, 82 Orang Dinyatakan Sembuh
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved