Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Tengah Pandemi Korona, Aceh Mulai Kedatangan Perantau

Amiruddin Abdullah Reubee
02/4/2020 11:12
Di Tengah Pandemi Korona, Aceh Mulai Kedatangan Perantau
Gelombang kedatangan perantau dari dalam dan luar negeri ke Aceh akibat wabah Covid-19. (Foto ilustrasi)(ANTARA)

WARGA  di Provinsi Aceh sekarang semakin resah. Pasalnya gelombang kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri membanjiri Provinsi Aceh. Sebagian besar PMI yang masuk ke Aceh berasal dari Malaysia, Australia, Kanada, Singapura, Tahailand dan Belanda. Lalu tenaga kerja lainnya dari dalam negeri juga berdatangan dari Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bogor, Batam dan beberap daerah lain.

Warga khawatir para perantau yang pulang kampung itu membawa virus korona dari tempat asal mereka bekerja. Apalagi tenaga kerja yang datang dari luar negeri umumnya tenaga kerja ilegal yang masuk ke Aceh melalui jalur gelap, dengan menumpamg kapal nelayan di perairan Selat Malaka. 

"Pilihannya terpaksa pulang melalui jalur tikus Selat Malaka. Hingga sampai di Aceh tidak diketahui riwayat kesehatannya selama ini. Di kampung halaman langsung berbaur dengan masayarakat banyak" kata Maddan, tokoh masyarakat di Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, Rabu (1/4).

Bupati Aceh Aceh Tamiang, Mursil, pada Selasa (31/3) meminta kepada jajarannya pemerintahannya di tingkat kecamatan dan gampoeng (desa) supaya memperketat pengawasan jalur laut Selat Malaka. Menurutnya pesisir laut pantai timur Aceh sekarang sering dimanfaatkan pendatang baru atau pekerja migran yang masuk ke Aceh Tamiang.

Hal itu diungkapkan Mursil saat mengujungi tiga lokasi pesisir di Aceh Tamiang yaitu Kecamatan Seruway, Kecamatan Bendaha dan Banda Mulia. Mursil mengaku tidak bisa melarang warga pulang dari peranta

Bahkan menurutnya kasus ODP terkait Covid-19 di wilayahnya terus bertambah. Itu terasa seiring banyaknya kepulang TKI ke Aceh Tamiang, beberapa hari terakhir. Pihaknya mengaku sulit melarang warga pulang dari luar negeri.

"Tapi harus memperketat pengawasan untuk memeriksa kesehatan TKI itu" kata Mursil.

baca juga: Dampak Covid-19, Surat Kabar di Sumut Nyaris Gulung Tikar

Adapun di Kabupaten Pidie, jumlah perantau yang baru pulang dari luar negeri dan luar daerah yang tercatat 370 orang. Jumlah itu akan terus bertambah karena kepulangan warga terus berlangsung. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya