Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DI tengah pandemi covid-19, perantau asal Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara memilih untuk pulang kampung atau mudik. Pemkab Tapanuli Utara tidak tinggal diam dengan masuknya para pemudik, yang datang dari kota atau daerah pandemi korona.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan menerapkan aturan bagi pemudik untuk mengisolasi diri selama 14 hari setibanya di daerah tujuan. Proses isolasi akan dipantau oleh perangkat desa seperti kepala desa dan camat.
"Kita tidak tahu latar belakang para perantau pulang kampun. Mungkin mereka tidak dapat beraktivitas di perantauan. Penerapan isolasi mandiri dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Mungkin saja pemudik ini datang dari daerah terinfeksi korona," kata Nikson, Selasa (31/3).
baca juga: Polres Karawang Tangkap Dua Pengeroyok Pelajar Hingga Tewas
"Kita minta kesadaran pemudik untuk mengisolasi diri selama 14 hari serta menjaga jarak fisik hingga 1,5 meter dengan masyarakat setibanya di kampung halaman," lanjutnya. (OL-3)
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penggeledahan terkait kasus korupsi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Sumut.
Budi mengaku belum bisa mempublikasikan berbagai lokasi yang menjadi tempat dilakukan penggeledahan, maupun hasil penggeledahan yang dimaksud.
Johanis menuturkan KPK telah menjalin nota kesepahaman bersama Pemerintahan Provinsi, Aceh, Riau, Sumatra Barat, Sumatera Utara, Jambi.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved