Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ulah Tercela Pengusaha di Tengah Banjir

(BY/SL/LD/YH/AT/N-2)
29/1/2020 04:45
Ulah Tercela Pengusaha di Tengah Banjir
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) berjalan melewati genangan saat meninjau lokasi banjir di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung(ANTARA FOTO/Novrian Arbi/)

WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengelus dada saat mendapat laporan terkait korban banjir di Kabupaten Bandung, kemarin. Menurut laporan warga itu, saat banjir datang, pengusaha juga bergirang.

"Mereka memanfaatkan banjir untuk membuang limbah secara sembarangan. Kasihan warga, sudah kebanjiran, masih harus kena limbah," jelas Uu.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu meminta polisi dan unsur terkait segera bergerak cepat menyelidiki soal ini. "Jangan sampai ada orang susah justru dimanfaatkan oleh pengusaha untuk melanggar aturan."

Sampai kemarin, banjir masih merendam sejumlah wilayah di lima kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, dan Rancaekek. Banjir datang sejak Jumat (24/1), akibat meluapnya Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya. Banjir tidak surut karena hujan terus mengepung wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

Pemandangan mengenaskan masih terlihat di RW 03 Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot. Kemarin, hampir seluruh desa tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian hingga 1 meter. Sejumlah sekolah harus diliburkan. Namun, Rudiana, warga setempat, mengakui kondisi saat ini lebih baik dari sebelumnya. "Dulu air bisa setinggi dada, tapi sekarang paling tinggi sepinggang."

Wakil Gubernur Uu menilai banjir saat ini tidak separah tahun-tahun sebelumnya. "Pemerintah telah memfungsikan terowongan kembar Curug Jompong di Nanjung, Marga Asih."

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bob Lombogia mengaku sudah membuka dua terowongan di Curug Jompong. "Pengoperasian terowongan memang belum bisa menuntaskan banjir di Bandung Selatan."

Pemerintah tengah melakukan upaya lain untuk mencegah banjir, yakni melakukan sodetan Cisangkuy dan membangun kolam retensi di Andir.

Kemarin, bencana juga melanda warga di Kabupaten Muarojambi, Jambi. Akibatnya, delapan rumah di Desa Sarang Burung, Jambi Luar Kota, ambruk diterjang banjir dan angin kencang. "Angin kencang datang berbarengan dengan hujan lebat. Setelah itu, Sungai Batanghari juga meluap," ujar Kepala Desa Sarang Burung, Badrun. (BY/SL/LD/YH/AT/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya