Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Indentifikasi Akun Provokatif Kericuhan di Manokwari

Ferdian Ananda Majni
19/8/2019 21:50
Polisi Indentifikasi Akun Provokatif Kericuhan di Manokwari
Kondisi gedung Majelis Rakyat Papua yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat.(ANTARA FOTO/Tomi)

KEPALA Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah mengidentifikasi akun media sosial provokatif sehingga kericuhan pecah di Manokwari.

"Sementara ini dua, di akun YouTube dan Facebook. Itu lagi di-profiling," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8).

Dalam penelusuran, diketahui video provokatif telah dihapus dari kedua akun tersebut. Namun, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan melacak jejak digital video tersebut.

"Di YouTube sudah dihapus, video itu sudah hilang. Tetapi jejak digital akan didalami Direktorat Siber," terangnya.

Sejauh ini, pihaknya memastikan kedua akun itu dikendalikan oleh orang berbeda.

"Beda. Sementara itu dulu. Nanti apabila ada perkembangan disampaikan," tambahnya.

Diberitakan, Direktorat Cyber Crime Polri terus memburu pemilik akun yang memprovokasi kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Kepolisian akan mengambil tindakan tegas.

"Direktorat Cyber langsung melakukan profiling pada konten-konten yang disebarkan akun anonim, kita tidak main-main dengan provokator. Tindakan itu jelas melanggar hukum," pungkasnya.


Baca juga: Polisi Lakukan Negosiasi dengan Peserta Unjuk Rasa Manokwari


Sebelumnya, kericuhan massa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8) pagi, akibat terprovokasi akun media sosial terkait persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang pada 16 Agustus 2019 lalu.

"Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten yang disebarkan oleh akun di medsos terkait peristiwa di Surabaya," ujar Dedi.

Dedi menyayangkan kericuhan itu, pasalnya peristiwa yang terjadi di Surabaya telah terkendali dan kondusif. Namun, karena ulah akun medsos yang kembali memanaskan kondisi tersebut.

"Peristiwa Surabaya sendiri sudah cukup kondusif dan berhasil diredam dengan baik, tetapi karena hal tersebut disebarkan oleh akun yang tidak bertanggung jawab," terangnya

Tim Siber Bareskrim akan melakukan profiling dan mengecek pemilik akun tersebut.

"Akun yang menyebarkan konten tersebut, dari jajaran Siber Bareskim sudah langsung melakukan profiling," lanjutnya.

Dedi mengibau masyarakat untuk tidak terprovokasi, tetap tenang dan sama sama menjaga situasi kondusif.

"Kita ketehui Manokwari itu kondisinya sangat kondusif jangan terprovokasi dengan ulah oknum tersebut yang memang ingin membuat keruh keadaan," pungkasnya. (OL-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya