Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Selama 6 Bulan, 200 Ribu Warga Sumsel Terserang Ispa

Dwi Apriani
08/8/2019 13:27
Selama 6 Bulan, 200 Ribu Warga Sumsel Terserang Ispa
Mencegah ispa, anak-anak sekolah wajib menggunakan masker.(Antara )

DINAS Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan meminta masyarakat untuk terapkan pola hidup sehat. Apalagi pada musim kemarau seperti saat ini sangat rentan timbulnya banyak penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berdasar data Dinas Kesehatan Sumsel, selama 6 bulan terakhir jumlah penderita ispa di wilayahnya mencapai lebih dari 200 ribu orang.

"Kami sudah mengirim imbauan kepada pemerintah daerah untuk menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan mengantisipasi terjadinya kabut asap menjelang puncak musim kemarau," kata Lesty Nuraini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Kamis (8/8).

Rinciannya, jumlah penderita ispa di seluruh wilayah Sumsel mencapai 274.502 orang periode Januari-Juni 2019. Bulan April menjadi masa paling parah dengan jumlah 54.409 penderita, disusul Maret dengan 54.237 penderita, sebanyak 50.837 penderita pada Februari, Januari 44.142, Mei dengan 40.459 penderita dan 30.418 penderita pada Juni.

Kota Palembang menjadi daerah paling tinggi kasus ispa, dengan jumlah kasus 80.162 orang, 36.871 penderita di Banyuasin, 35.405 penderita di Muara Enim, 21.871 penderita di Musi Banyuasin, 12.098 penderita di Lahat, dan 13.292 di Ogan Komering Ilir. Sementara di Ogan Komering Ulu Timur terdapat 10.969, sebanyak 10.247 di Ogan Ilir, 10.116 penderita di Prabumulih, dan 9.619 penderita di Ogan Komering Ulu.

"Dengan datangnya musim kemarau, potensi kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan terjadinya kabut asap pun akan semakin tinggi. Oleh karena itu kami sudah melakukan sejumlah antisipasi pencegahan dan penanggulangan," kata dia.

Daerah yang paling rawan terdampak oleh kabut asap yakni Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Lahat.

"Untuk Palembang sebenarnya bukan sumber asap, namun menjadi wilayah paling parah terdampak asap seperti yang terjadi pada 2015 kemarin. Arah angin dari sumber asap yakni di OKI dan Ogan Ilir membawa asap hingga ke Palembang," ujar Lesty.

Untuk langkah pencegahan dan pengendalian, Dinkes Sumsel telah menginstruksikan Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan. Seperti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker apabila bepergian, serta memperbanyak minum air putih.

baca juga: Wadah Daging Kurban Tidak Gunakan Kantong Plastik

"Ispa bukan hanya disebabkan oleh kabut asap, namun virus yang menyerang sistem pernapasan pun bisa menyebabkan ispa. Namun kabut asap yang membawa partikel kebakaran itu akan memperburuk potensi penderita bertambah," kata dia.

Ia menjelaskan, bila terjadi peningkatan kasus penderita ispa, pneumonia,konjungtivitis, dan diare di daerah, pihaknya meminta kepada surveilans kesehatan melakikan langkah-langkah pengendalian dengan cermat. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya