Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DEPUTI Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Rahadi Prabowo, menegaskan, peringatan dini gelombang tinggi hingga enam meter yang dirilis BMKG, Sabtu (3/8), pukul 04.31 WIB, tidak berkaitan dengan gempa Banten magnitudo 6,9.
"Peringatan tersebut tidak terkait dengan kejadian gempa bumi (gempa Banten pada Jumat, 2/8) yang baru terjadi," kata Mulyono dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo menyebut perlunya masyarakat memahami perbedaan antara gelombang tinggi dengan tsunami.
Dalam konferensi pers di Kantor BNPB di Jakarta, Sabtu, Agus menyebut gelombang tinggi merupakan ancaman global yang disebabkan oleh perubahan cuaca dan pemanasan global.
"Ini fenomena global di seluruh dunia, ada pemanasan global sehingga muka air laut naik, termasuk gelombang," katanya.
Menurut dia, kekuatan gelombang tinggi dan gelombang tsunami pun berbeda. Dia menganalogikan gelombang tinggi sebagai mobil truk, sementara gelombang tsunami adalah kereta dengan 12 gerbong.
Agus menyebut, satu bangunan ditabrak oleh mobil truk bisa hancur bisa juga tidak, namun akan beda hasilnya jika ditabrak oleh kereta
12 gerbong.
"Tsunami seperti rombongan panjang kereta dan datangnya bisa berkali-kali. Kekuatan dan panjangnya berbeda," ucap dia.
Sebelumnya, BMKG pada pukul 04.31 WIB mengeluarkan peringatan tinggi gelombang tinggi akibat pola angin yang berlaku dari Sabtu (3/8) pukul 07.00 WIB sampai dengan Senin (6/8) pukul 07.00 WIB.
Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara ke Selatan dengan kecepatan 4-25 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 4-30 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa hingga Sumba, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat
Sulawesi Selatan, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar dan Perairan Kepulauan Kei hingga Aru, Laut Seram, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Perairan Sorong-Raja Ampat.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. BMKG memperingatkan tinggi gelombang 4.0 meter (m) hingga 6.0 m (sangat tinggi) berpeluang terjadi di perairan Bengkulu-Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Lombok, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu
hingga selatan NTB.
Selanjutnya, tinggi gelombang 2.50 sampai dengan 4.0 m (tinggi) berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Aceh Barat, perairan barat Pulau Simeuleu hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Samudra Hindia bagian barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Palabuhanratu Tetap Normal Pascagempa
Kemudian Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, perairan Pulau Rote-Kupang, Laut Timor selatan NTT, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, perairan Timur Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Pulau Buru.
Selanjutnya Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Letti-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Pulau Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian barat dan tengah, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara dan Laut Halmahera, perairan utara Kepulauan Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Sementara itu, tinggi gelombang 1.25 m sampai dengan 2.50 m (Sedang) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna dan Selat Karimata, Perairan Timur Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga, Perairan Utara Pangkal Pinang, Laut Jawa, Perairan Utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Barat Sulawesi Selatan.
Kemudian Laut Bali dan Laut Sumbawa, Teluk Bone dan Teluk Tolo, Perairan Manui-Kendari, Perairan Baubau-Wakatobi, Laut Maluku bagian selatan, Perairan Bitung-Manado, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Laut Seram, Perairan Pulau Buru-Ambon, Perairan Halmahera dan Laut Halmahera, Perairan Utara Kep. Sermata-Kepulauan Tanimbar, Perairan Utara Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, Perairan Sorong, Perairan Fakfak-Kaimana, Perairan Agats-Amamapere, serta Laut Arafuru bagian timur.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir terutama nelayan yang menggunakan moda tranportasi perahu nelayan
(kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m) agar selalu waspada. (OL-1)
Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, tepat saat masyarakat tengah bersiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80
Studi terbaru ungkap Patahan Tintina di wilayah terpencil utara Kanada berpotensi memicu gempa bumi berkekuatan besar.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/8) pukul 08.21 Wita, tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini terjadi akibat aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.
Dana yang sudah disetor dalam Tabungan Pajak tidak bisa ditarik kembali karena sistem menahannya sebagai komitmen membayar pajak
Pemenang dianugerahi Tongkat Teratai dan Mahkota Teratai, sebagai simbol tanggung jawab dalam membawa nama Banten di ajang Nasional Duta Pariwisata Indonesia 2025.
Okta dikenal sebagai pribadi yang gigih dan pantang menyerah. Menurut ibunya, Okta telah beberapa kali mencoba mendaftar sebagai anggota TNI dan Polri.
GUBERNUR Banten Andra Soni memperpanjang waktu pembebasan pokok dan sanksi pajak kendaraan bermotor (PKB) hingga 31 Oktober 2025.
Keluhan itu mereka sampaikan melalui Posko Pengaduan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangerang yang dibuka sejak awal Juni 2025 lalu.
KOALISI Pemuda Mahasiswa Banten (KPMB) menyampaikan beberapa catatan terkait aksi tanam mangrove yang digelar di kawasan pesisir Tangerang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved