Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Surakarta,Jawa Tengah akan menggelar operasi pasar cabai dalam waktu dekat. Langkah tersebut sebagai upaya jangka pendek untuk mengatasi kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan dalam dua pekan terakhir.
"Kami sudah sampaikan ini tadi ke Pemkot. Ini tidak bisa dibiarkan dan hanya menunggu harga nanti turun sendiri. Tidak bisa seperti itu," tegas Wakil Ketua TPID Kota Surakarta, Bandoe Widiarto, Selasa (16/7).
TPID menyarankan Pemerintah Kota Surakarta untuk menggandeng daerah-daerah yang sedang mengalami surplus dan daerah penghasil cabai. Untuk wilayah Kota Surakarta, sentra cabai ada di Wonogiri dan Sragen. Kerja sama dengan daerah penghasil komoditas seperti itu sebelumnya pernah dilakukan ketika terjadi lonjakan harga bawang merah
beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Surakarta dengan diinisiasi TPID menggandeng kelompok petani bawang merah Brebes.
Langkah tersebut efektif, karena bisa mempersingkat mata rantai distribusi. Disamping itu juga dalam rangka merintis kerja sama berkelanjutan sebagai upaya penanggulangan jangka panjang.
Selain operasi pasar, lanjut Bandoe, kios TPID yang terdapat di Pasar Gede dan Pasar Nusukan akan dioptimalkan fungsinya. Kedua kios tersebut diharapkan betul-betul menjadi ujung tombak dalam upaya menstabilkan harga komoditas pangan utama di pasar tradisional.
baca juga: Gempa Bali Lukai Anak-Anak Sekolah
Sementara itu, dari penelusuran di Pasar Legi hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan signifikan. Cabai rawit merah yang sebelumnya Rp35 ribu/kg melejit menjadi Rp63 ribu/kg. Cabai rawit hijau dari Rp27 ribu/kg menjadi Rp42 ribu/kg. Cabai merah besar dari Rp27 ribu/kg menjadi Rp50 ribu/kg, dan cabai merah keriting dari Rp40 ribu/kg naik
menjadi Rp62 ribu/kg.
"Harganya naik karena pasokannya berkurang. Soalnya banyak yang gagal panen," kata Kamti, pedagang cabai di Pasar Legi. (OL-3)
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
PT Pos memiliki 4.800 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, operasi pasar sudah digelar di lebih dari 2.000 kantor pos.
Operasi pasar ini berlangsung sejak 24 Februari hingga 29 Maret 2025, dengan jam operasional dari pukul 08.00 - 11.00 WIB setiap hari.
Kadin DKI akan menggelar pasar murah di 5 wilayah kota administrasi serta Kepulauan Seribu, selama Ramadan, tepatnya hingga H-2 lebaran.
Tinjauan langsung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penurunan harga beras terjadi
MENJELANG perayaan Imlek 2025, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
Pemerintah melalui Bapanas membangun kios pangan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya sinergis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Harga pangan yang relatif stabil di level tinggi telah mengikis daya beli masyarakat. Kondisi itu akan semakin buruk jika ke depan ada kenaikan biaya lain.
Komoditas seperti jagung yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.
Satgas Pangan Polri menyarankan agar pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tingkatkan pasar murah dalam menjaga stabilisasi harga jelang Idul Fitri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved