Sejumlah Daerah di Jabar Lebih Dni Alami Kemarau

Depi Gunawan
16/6/2019 21:15
Sejumlah Daerah di Jabar Lebih Dni Alami Kemarau
Sungai Cipamingkis di Bogor, Jabar saat Kemarau 2018 silam(Antara/Yulius Satria Wijaya)

SEJUMLAH daerah di wilayah Jawa Barat berpotensi lebih dini mengalami kekeringan saat musim kemarau tahun ini.

Potensi itu muncul berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa daerah tersebut sudah tidak terjadi hujan yang berkisar antara 31 sampai 60 hari berturut-turut.

BMKG menyebutkan, daerah-daerah yang berpotensi dini mengalami kekeringan di antaranya Cikancung, Kabupaten Bandung, sebagian Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Kemudian Kabupaten Sumedang, Indramayu, Gegesik Cirebon dan Majalengka. Lalu Banyuresmi dan Cisurupan di Garut, Agrabinta di Cianjur serta Tegal Buleud dan Surade di Sukabumi.

Baca juga : Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang Waspadai Karhutla

Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengungkapkan musim kemarau di wilayah Jawa Barat sudah terjadi sejak pertengahan Mei dan akan berlangsung hingga pertengahan Oktober.

"Sekarang sudah musim kemarau, puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus mendatang," ungkap Tony, Minggu (16/6).

Khusus wilayah Bandung Raya, menurut dia, saat ini kondisi cuacanya masih normal. Meski didominasi cerah, akan tetapi masih terdapat potensi hujan ringan yang diprediksi terjadi pada sore hari.

Dia menerangkan, curah hujan di wilayah Bandung per-10 harian yaitu kurang dari 50 milimeter. Tony mengatakan, curah hujan secara bertahap akan terus berkurang dan akan berlangsung hingga puncak musim kemarau mendatang.

"Pasca periode tersebut, curah hujan akan meningkat secara bertahap. Kemudian pada akhir Oktober, wilayah Bandung akan memasuki musim hujan," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya