Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gubernur Bali Siapkan Aturan Peringatan Bulan Bung Karno

Ruta Suryana/Antara
06/6/2019 23:40
Gubernur Bali Siapkan Aturan Peringatan Bulan Bung Karno
Gubernur Bali Wayan Koster saat 'Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan Ramah Tamah Lintas Agama' di Denpasar, Kamis (6/6) malam.(MI/Ruta Suryana)

GUBERNUR Bali Wayan Koster tengah menyiapkan Peraturan Gubernur tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno sehingga peringatan tersebut bisa dilaksanakan secara permanen dan berkelanjutan di Pulau Dewata.    

"Bulan Juni memang penuh dengan tonggak sejarah yang terkait dengan Bung Karno. Pancasila, dasar dan ideologi negara yang dirumuskan pertama kali oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Kemudian pada 6 Juni adalah hari kelahiran Bung Karno dan pada 21 Juni adalah hari wafatnya Bung Karno," kata Koster pada kegiatan 'Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan Ramah Tamah Lintas Agama' di kediaman Gubernur Bali Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (6/6) malam.    

Selain ramah-tamah Hari Raya Idul Fitri, kegiatan kali ini, lanjut Koster, sekaligus bersama-sama berkumpul untuk merayakan dan mengenang hari lahir Soekarno, Bapak Bangsa Indonesia, Proklamator dan Penggali Pancasila.    

Baca juga: Bali Hadirkan Karya Bung Karno

Dia mengemukakan, tujuan penyelenggaraan Bulan Bung Karno yakni mengutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara.

Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, memperkokoh inklusi sosial di tengah kontestasi nilai (ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas.    

Keempat, membangkitkan dan Bali memelihara tentang masyarakat kolektif memori ketokohan dan keteladanan Ir Soekarno sebagai dan Proklamator Pancasila penggali Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai lokal kearifan dengan Pancasila sesuai masyarakat Bali.    

Keseluruhan rangkaian kegiatan ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.    

Selanjutnya, bertepatan pada Idul Fitri 1440 H kali ini, Gubernur Koster mengucapkan selamat hari raya bagi segenap umat Muslim.    "Masyarakat Hindu Bali memiliki sebutan khusus, yakni Nyama Selam (saudara Muslim) dan hingga saat ini tradisi saling mengunjungi dan mengirimkan makanan (ngejot) antara masyarakat Muslim dan Hindu masih berlangsung. Inilah bukti nyata tentang lima berlian yang digali Bung Karno dan dirumuskan menjadi Pancasila. Inilah sifat dan karakter sejati bangsa kita," ucapnya.    

Pembina MUI Bali Roi Chan menyatakan kegiatan ini adalah pertemuan silaturahim, serta menyambung kasih sayang. Halalbihalal itu adalah ajang untuk saling memaafkan.    

"Bulan Ramadan bukan sekadar tidak makan dan minum. Pada momen ini, mari menebarkan kedamaian. Mari berlomba dalam kebaikan," katanya.    

Kegiatan ini diakhiri pembacaan puisi Agustus karya Yudhistira AN Massardi oleh seniman nasional sekaligus istri Gubernur Bali Putri Suastini Koster.

Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan Ramah Tamah Lintas Agama ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya