Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Gubernur Sulsel Bersyukur Indonesia Kondusif

Lina Herlina
23/5/2019 13:30
Gubernur Sulsel Bersyukur Indonesia Kondusif
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah(MI/Lina Herlina)

GUBERNUR Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah didampingi sejumlah bupati dan wakil bupati se-Sulawesi Selatan memberi keterangan secara resmi di depan lobi rekotorat Universitas Hasanuddin Makassar terkait kondisi pascapemilu 2019, Kamis (23/5).

"Bersyukur kepada Allah secara umum kondisi Indonesia kondusif, kita masih dalam suasana damai," kata Nurdin di hadapan sejumlah awak media.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulsel yang telah menyikapi penetapan Komisi Pemilihan Umum dengan baik.

"Kita mengapresiasi para petugas, baik dari TNI dan Polri,yang telah betul-betul mengamankan Kota Jakarta, dan sejumlah kota lainnya di Indonesia, termasuk di Sulsel, dengan sigap dan kondusif. Termasuk apresiasi kepada penyelenggara Pemilu 2019, KPU dan Bawaslu," lanjut Nurdin.

Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada meraka yang menjadi korban kegiatan di Jakarta.

Menurut Nurdin, sebagai warga negara yang baik dan menghargai konstitusi, kalau ada kelemahan dalam penyelenggaraan pemilu, ikuti jalurnya.

"Bukan mengambil langkah sendiri. Karena konstitusi sudah mengamanatkan. Jika ada sengketa pemilu, maka jalur hukum adalah MK. Saya yakin dan percaya, Indonesia akan kembali kondusif," tegas Nurdin.

Baca juga: Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Tolak People Power

Terkait adanya kemungkinan aparatur sipil negara (ASN) yang ikut aksi atau kegiatan di Jakarta menentang hasil pemilu, Nurdin dengan tegas menyatakan sikap Pemprov Sulsel langsung akan memecat ASN tersebut.

"Termasuk warga Sulsel yang bergerak pergi aksi, saya kira tidak ada. Kita sudah deteksi semua warga kita. Semua pintu kita jaga," tuturnya.

Sayangnya, pernyataan Nurdin Abdullah itu terbantahkan lantaran ada peserta aksi penolakan terhadap hasil pemilihan umum di Jakarta, yang jauh-jauh datang dari Sulsel.

Dari video berdurasi 3 menit 11 detik tersebut, seorang ibu berhijab merah mudah bertopi putih dengan tulisan tahuhid ikut berorasi. Ia mengatakan, ia menggunakan kapal laut untuk ke Jakarta.

"Kita sama-sama mempertahankan NKRI, aparat! Kami adalah mujahidah Sulsel yang benar-benar ingin mempertahankan NKRI. Kami sudah berusaha menjaga suara, kami kawal semuanya, kami punya data. Kami sangat heran dan kecewa. Inilah pesta demokrasi terburuk sepanjang sejarah," seru ibu itu.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya