Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kemendag Minta 7 Importir Gelar Operasi Pasar di 11 Provinsi

Arnoldus Dhae
25/4/2019 14:00
Kemendag Minta 7 Importir Gelar Operasi Pasar di 11 Provinsi
Saf Ahli Kementerian Perdagangan Lasminingsih(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

STAF Ahli Kementerian Perdagangan Lasminingsih melakukan sidak di tiga pasar Bali yakni Pasar Nyanggelan Panjer, Pasar Badung dan Pasar Agung Desa Peninjoan Denpasar.

Sidak ditujukan untuk mengetahui dan berkoordinasi terkait stabilitas harga serta ketersediaan stok bahan pokok menjelang hari raya keagamaan nasional.

Selain meninjau pasar, Lasminingsih juga memimpin Rakorda dengan sejumlah stakeholder terkait seperti distributor, Disperindag, Asosiasi Petani dan sebagainya. Lasmingsih juga melakukan peninjauan Gudang Bulog di Gianyar Bali.

Pemerintah pun akan menjamin stabilitas harga jelang hari besar keagamaan. Salah satunya dengan meminta tujuh importir untuk mengosongkan stok dan melempar ke pasar. Operasi pasar seperti itu sudah dilakukan ketujuh importir sejak 18 April lalu.

"Jadi yang melakukan operasi pasar itu bukan Bulog atau pemerintah melainkan para importir itu," ujar Lasminingsih.

Operasi pasar menyasar 11 provinsi, Bulog hanya membantu di beberapa titik yang tidak terpegang oleh para importir. Operasi sudah dilakukan di Jakarta, Bandung, Palangkaraya dan beberapa kota lainnya.

"Saya belum tahu apakah Bali juga menjadi target para importir untuk melakukan operasi pasar. Nanti saya cek. Kalau memang diperlukan nanti akan dikoordinasikan lagi," tuturnya.

Baca juga: Kenaikan Harga Bawang Putih di Malang tidak Terbendung

Salah satu komoditi yang akan masuk melalui operasi pasar adalah bawang putih dan merah. Lasminingsih mengakui saat ini harga bawang putih dan bawang merah naik hingga Rp40 ribu per kilogram. Bahkan di Bali sempat naik hingga Rp45 ribu per kilogram.

Kenaikan tersebut disebabkan musim panen petani bawang di Indonesia baru mulai akhir April 2019. Petani tersebut seperti di Brebes, Demak, Nganjuk dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Bila suplai cukup maka harga akan stabil.

"Kenaikan harga karena kekurangan stok, sebab petani kita baru mulai akan panen pada akhir April ini. Setelah itu, kita pastikan akan stabil lagi. Kenaikan sampai Rp40 ribu, stok masih ada tidak sampai habis. Pemerintah tidak diam saja, tetapi membantu memecahkan masalah ini. Bawang akan segera panen," terangnya.

Total bawang yang akan masuk pasar melalui operasi pasar adalah 405 ribu ton. Jumlah ini mencukupi karena para pedagang dan distributor masih memiliki stok.

Pemerintah berharap dengan tercakupnya semua provinsi melalui operasi pasar para importir di 30 kota dari 11 provinsi, maka harga bisa kembali turun hingga Rp20 ribu. Kalaupun naik, tidak boleh melebihi 10%.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, bawang merah dan bawang putih hanya naik mencapai Rp30 ribu. Ini harga toleransi menjelang hari raya. Pemerintah akan menjamin harga stabil sampai hari raya.

"Pemerintah bukan hanya menjamin, tetapi sangat berharap harga terus stabil. Sebab itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjamin stabilitas harga," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik