Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

RSJ Bangli Miliki TPS Sendiri

Arnoldus Dhae
10/4/2019 15:30
RSJ Bangli Miliki TPS Sendiri
Suasana sosialisasi pemilu di RSJ Bali.(Ist)

RUMAH Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali bersama KPUD Kabupaten Bangli mengadakan sosialisasi Pemilu serentak kepada para pengidap disabilitas mental di Wantilan RSJ Provinsi Bali, Bangli, beberapa hari lalu.

“Mereka punya hak yang sama untuk memilih pemimpin, jadi kita fasilitasi melalui KPUD Bangli untuk melakukan sosialisasi terkait pemilu serentak, dalam hal ini pemilihan presiden serta pemilihan calon legislatif,” jelas Direktur RSJ Provinsi Bali dr Dewa Gede Basudewa, Rabu (10/4).

Nantinya, tempat pemungutan suara (TPS) untuk pengidap disabilitas mental akan dibangun di dalam areal RSJ Bangli. Staf rumah sakit akan bertindak selaku petugas KPPS sekaligus memberikan tuntutan kepada para pemilih. Untuk jumlah pemilih, tercatat 72 orang dari total 260 pasien masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di RSJ Bangli dan berhak menggunakan hak pilih.

Baca juga: Pemilih Disabilitas Butuh Kemudahan

Basudewa menyebut banyak pasien yang bisa memilih karena gangguan mentalnya tidak terlalu parah. Ia pun mengatakan pihak KPUD bersama para relawan sudah melakukan sosialisasi ke RSJ Bangli. Tentu saja sosialisasi yang dilakukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

"Selama ini kalau orang sebut RSJ, pasti pikirannya orang gila semua. Tidak demikian faktanya. Banyak di antara pasien yang bisa memilih. Makanya kami sudah koordinasi agar di RSJ ada TPS sendiri," kata Basudewa.

Basudewa melanjutkan, para penyandang disabilitas mental memiliki hak yang sama dalam pemilihan umum selain tentu dilihat pula kondisi yang bersangkutan.

“Seperti yang dilihat dalam proses sosialisasi, mereka bisa menangkap dengan baik dan bahkan mengerti dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Jadi saya kira tidak ada hambatan terutama dalam hal mental, untuk proses pencoblosan nanti,” tutur Basudewa.

Dirinya juga meyakinkan para pasien yang turut memilih akan mampu melaksanakan proses pencoblosan dengan baik. Pihaknya akan tetap memantau kondisi kesehatan para pemilik hak pilih dan dilakukan pendampingan dari dokter serta perawat sebelum hari H.

Sementara itu, Ketua KPU Bangli I Putu Pertama Pujawan mengakui jika KPUD Bangli sudah melakukan sosialisasi di RSJ Bangli. Bukan hanya itu, sebagian pasien yang masih bisa diajak komunikasi juga langsung diajarkan cara membuka dan mencoblos kertas suara.

Pun banyak pasien pemilik hak pilih mampu mengajukan pertanyaan berbobot. Proses ini merupakan program yang memang diamanatkan peraturan perundangan tentang Pemilu.

“Kita harus menjamin hak-hak para pengidap disabilitas tetap diberikan, agar mereka bisa dengan baik menggunakan hak pilihnya. Terutama, mereka bisa mengenal surat suara yang digunakan, karena kali ini kita menggunakan 5 jenis surat suara,” ungkap Pujawan.(OL-5)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya