Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Jelang Pemilu, Caleg Golkar di Kabupaten Buleleng Undur Diri

Arnoldus Dhae
30/3/2019 14:00
Jelang Pemilu, Caleg Golkar di Kabupaten Buleleng Undur Diri
Gede Ariadi, ajukan surat pengunduran diri sebagai Caleg dan Jabatan Ketua Harian Partai Golkar Buleleng(Dok. Pribadi)

JELANG pencoblosan yang hanya menyisakan waktu sekitar dua minggu, caleg dari Partai Golkar untuk dapil Kecamatan Buleleng Kota Gede Ariadi malah mengundurkan diri. Surat pengunduran diri ditandatangani pada Selasa (26/3) lalu dan dikirim ke kantor DPD 2 Golkar Buleleng.

Surat tersebut berisikan tiga poin penting terkait pengunduran dirinya, mulai dari ucapan terima kasih lantaran dipercaya pengurus dan masyarakat Buleleng untuk maju menjadi caleg DPRD hingga keputusannya undur diri dari caleg maupun kepengurusan partai. Gede Ariadi mengungkapkan alasan pengunduran diri lantaran sedang mengikuti perkuliahan program doktoralnya. Ia harus mengikuti banyak kegiatan seperti seminar dan penelitian sehingga tidak bisa berkonsentrasi dalam kontestasi Pemilu kali ini.

Saat dikonfirmasi awak media, Gede Ariadi membenarkan telah mengirim surat pengunduran diri ini baik sebagai caleg maupun sebagai pengurus di DPD 2 Buleleng.

"Saya mengundurkan diri baik sebagai pengurus partai maupun sebagai caleg. Saya masih sibuk dengan studi. Terkait dengan pengunduran diri sebagai caleg ke KPU Buleleng, mekanismenya ada di partai nantinya," ujarnya.

Baca juga: KPU Ingatkan Caleg tidak Lakukan Serangan Fajar

Selama ini, Gede Ariadi menjabat sebagai Ketua Harian DPD II Partai Golkar Buleleng. Ariadi mengajukan surat pengunduran diri untuk kepengurusan partai dan sebagai Caleg di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 Dapil Kota Buleleng.

Keinginan mundur sebagai caleg dan kepengurusan di Golkar Buleleng adalah bentuk keyakinan dirinya untuk berkonsentrasi dalam studi program doktoral yang dijalani sejak tahun 2018.

"Studi ini memerlukan kehadiran saya dalam kegiatan akademis baik dalam kegiatan perkuliahan, seminar maupun penelitian yang benar-benar memang membutuhkan perhatian penuh," imbuh Ariadi.

Pria yang menempuh program doktor di Universitas Brawijaya Malang ini memastikan pengunduran dirinya murni karena hal lain.

Pengurus DPD Golkar Bali Koordinator Wilayah (Korwil) Buleleng IGK Kresna Budi mengaku belum mengetahui pengajuan pengunduran diri Ariadi selaku pengurus Golkar Buleleng dan caleg di Pileg 2019 ini. Kendati demikian, Kresna Budi menegaskan ada mekanisme yang dilakukan KPU Buleleng terkait pengunduran diri seorang caleg.

Sedangkan untuk pengunduran diri sebagai pengurus Golkar Buleleng menggunakan mekanisme partai. Kresna Budi menambahkan perihal pengajuan pengunduran diri Ariadi merupakan kewenangan pengurus DPD II Golkar Buleleng.

"Ada konsekuensi itu kalau mundur dari pencalegan, itu ranahnya di KPU. Kalau mundur sebagai pengurus baru di partai. Kalau dalam surat kan mundur sebagai pengurus partai dan caleg, jadi itu harus dibedakan dan dipahami. Saya sih tidak masalah, tapi alangkah baiknya bisa dipertimbangkan dulu," ujar Kresna Budi saat dikonfirmasi.

Sementara Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng Made Adhi Jaya pun mengaku belum mendengar pengajuan mundurnya Ariadi. Namun Adhi Jaya mengaku sangat menyayangkan keputusan Ariadi.

"Itu mundurnya Ariadi,  haknya dia. Tapi saya sayangkan, karena itu dilakukan saat pileg yang akan berlangsung dalam waktu dekat," tutur Adhi.

Ketua DPD Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih menuding Gede Ariadi pesimis dengan pertarungan di dapil Kota Buleleng. Ia menyebut pertarungan di Kota Buleleng sangat berat karena berhadapan dengan petahana.

"Sepertinya dia (Ariadi) sudah pesimis untuk menang di Dapil Kota Buleleng. Supaya tidak malu maka dia mengundurkan diri saat ini," ujarnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya