Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMILIK Hotel Gardena Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Frans Oan Samewa, mendekam di dalam tahanan. Ia menghuni Rumah Tahanan Kelas IIB Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT sejak Kamis (7/2).
Saat Media Indonesia mendatangi Rutan Kelas IIB Ruteng, Jumat (22/2), Frans tidak ada di dalam rutan tersebut. Beberapa petugas yang berjaga di bagian depan rutan mengatakan, Frans sudah dijemput kembali oleh jaksa.
Kepala Rutan Kelas IIB Ruteng Gatot Harisaputro yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan Frans memang ditahan di rutan tersebut. Namun, sang tersangka tak ada lagi di dalam rutan karena sudah dijemput lagi oleh jaksa.
"Bukan dikeluarkan. Kalau dikeluarkan, nanti saya yang ditahan. Itu jaksa dari Labuanbajo yang datang jemput. Mungkin untuk pemberkasan kasusnya," ujar Gatot.
Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai Barat Julius Sigit Kristyanto membenarkan jaksa telah menjemput tersangka. Penjemputan tersangka dimaksudkan untuk pemindahan penahanan ke sel Polres Manggarai Barat. Pemindahan itu berdasarkan penetapan hakim karena jarak Pengadilan Negeri Labuanbajo dengan rutan di Ruteng sangat jauh.
"Ada penetapan hakim (agar) tahanan dipindahkan. Bukan dikeluarkan. Dipindah ke Rutan Polres Labuanbajo (Manggarai Barat) karena jarak Rutan Ruteng dan PN Labuanbajo jauh," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sedang menunggu jadwal persidangan dari Pengadilan Negeri Labuanbajo.
Frans Oan Samewa yang berstatus tahanan titipan Kejaksaan Tinggi NTT itu terjerat kasus dugaan tindak pidana pemalsuan akta jual beli (AJB) tanah milik Christian Natanael. Lahan dengan SHM 875 seluas 19,479 m² itu berlokasi di Pulau Seraya Kecil, Labuan Bajo.
Lahan tersebut dikontrakkan kepada seorang warga asing selama 20 tahun sejak 2015 hingga 2035 dengan nilai kontrak Rp500 juta per tahun. Namun warga asing itu mengoper kontrak kepada seorang pengusaha asal Jakarta ketika mengetahui lahan tersebut bersengketa.
Kini di atas lahan tersebut sudah berdiri sebuah resort. Resort tersebut menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat.
Baca juga: Warga Tolak Pembangunan Rest Area dan Restoran di Pulau Rinca
Kasus tersebut telah berlangsung sejak Christian melaporkan Frans ke Polres Manggarai Barat tahun 2015 lalu. Sebagai pemilik lahan, Christian menyatakan AJB No.53/JB/KK/IV l998 tertanggal 22 April l998 yang digunakan Frans untuk mengklaim lahan tersebut sebagai dokumen palsu.
Christian mengaku tak pernah menjual lahan tersebut. Tanda tangan atas nama dirinya di dalam dokumen tersebut merupakan tandatangan palsu.
"Semuanya palsu. Saya tidak pernah menjual lahan itu," ujar Christian yang menghubungi Media Indonesia, Sabtu (23/2).
Hasil uji laboratorium forensik di Polda Bali menunjukkan tanda tangan Christian yang terdapat pada AJB nomor 53/JB/KK/IV l998 tertanggal 22 April l998 berbeda dengan tanda tangan Christian. Polda melakukan gelar perkara dan menetapkan Frans sebagai tersangka pada 2017.
Ketika hendak ditahan, Frans mengajukan gugatan praperadilan. Ia pun lolos setelah memenangkan gugatan pada 21 Agustus 2018.
Christian. Pengusaha yang tinggal di Surabaya itu kembali memperkuat laporannya dengan menghadirkan ahli hukum pidana Universitas Airlangga (Unair) Nur Basuki Minarno sebagai saksi ahli.
Polda NTT kembali melanjutkan proses hukum dengan memeriksa para saksi dan ahli. Frans Oan Samewa pun ditetapkan sebagai tersangka.
Proses hukum selanjutnya berjalan lancar dan pada awal Februari 2019, Polda melimpahkan berkas dan tersangka ke Kejaksaan Tinggi NTT. Pada Kamis (7/2), Kejati NTT memerintahkan Kejari Manggarai Barat untuk menahan tersangka. (A-1)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Penutupan suatu taman nasional atau bagian dari taman nasional (termasuk TN Komodo) merupakan kewenangan KLHK sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990
Penutupan TN Komodo harus melalui kajian komprehensif agar wisata alam tidak tumbang
KSP mendorong penyelidikan lebih lanjut terkait asal muasal komodo yang disita Polda Jatim karena diketahui hendak dijual secara ilegal ke mancanegara
Pada per Januari 2020, penduduk yang berada di kawasan wisata tingkat dunia tidak direlokasi tetapi akan dilakukan penataan secara bersama.
Penutupan Pulau Komodo dinilai akan menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha wisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved