Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berencana menutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) secara reguler pada 2025.
Penutupan aktifitas wisata di TN Komodo menurut BTNK bertujuan untuk pemulihan destinasi atas aktivitas wisata yang intens selama ini. Kebijakan itu juga untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi TN Komodo dengan mengelola tingkat kunjungan wisatawan.
"Kami akan menutup kawasan TNK secara reguler yang bertujuan mengurangi tekanan dalam kawasan, mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan konservasi serta menghidupkan destinasi wisata di luar kawasan TNK" kata Kepala BTNK Hendrikus Rani, Rabu (17/7).
Baca juga : RI akan Serahkan Revisi AMDAL Pembangunan TN Komodo ke UNESCO Akhir Agustus
Hendrikus menegaskan rencana penutupan sementara kawasan TN Komodo akan dilakukan tahun 2025 didahului dengan melakukan kajian ilmiah terkait dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Langkah ini diharapkan tidak menimbulkan dampak terhadap kawasan konservasi dan industri pariwisata.
"Saat ini masih dalam diskusi informal, dalam konsep jika ditutup sehari maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata di luar kawasan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo," katanya.
BTNK mencatat sebanyak 300.488 wisatawan melakukan kunjungan wisata ke TN Komodo sepanjang 2023, kondisi ini terus meningkat pasca pandemi covid.
Baca juga : KLHK Bentuk Tim untuk Rencana TN Komodo jadi Wisata Premium
Pusat Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang melakukan studi terkait daya dukung daya tampung di kawasan TNK demi keberlanjutan kawasan konservasi di tengah potensi meningkatnya kunjungan pariwisata karena penerbangan internasional ke Labuan Bajo dan minat wisata alam.
"Kami harus juga mempersiapkan diri, salah satunya adalah kajian daya dukung lagi untuk dapat jumlah yang pas," kata Hendrikus.
Ia juga berharap pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dapat mengelola destinasi wisata di luar kawasan TN Komodo sehingga menjadi tujuan wisatawan.
Baca juga : Tata Kelola Pariwisata Harus Perhatikan Aspek Lingkungan
Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefan Jemsisori menyatakan mendukung rencana penutupan aktifitas pariwisata di TN Komodo.
"Itu wilayah kewenangan Pemerintah Pusat, apapun yang mereka mau lakukan di sana tentu dilakukan dengan kajian. Pada prinsipnya kami mendukung, karena ini bicara soal konservasi. Kita mau TN Komodo ini umur panjang atau tidak. Kalau mau kita harus jaga, jangan ikut maunya wisatawan. TN Komodo butuh waktu dan ruang untuk recovery," ujarnya Rabu (17/7).
Penutupan TN Komodo dari aktifitas wisata menurut dia dapat memberi keuntungan tersendiri untuk spot-spot wisata di daratan Labuan Bajo sebagai destinasi utama, selama ini kunjungan wisatawan hanya terpusat di Taman Nasional Komodo.
"Buat kami pemerintah daerah di satu sisi kami sedikit ada untung dari kebijakan ini membatasi sementara jumlah kunjungan wisatawan, supaya wisatawan juga terbagi ke luar kawasan, ini tentu positif buat pemerintah daerah," katanya.
Kendati demikian, Stefan mengingatkan pemerintah pusat perlu mempertimbangkan dampak buruk dari penutupan Taman Nasional Komodo yang telah menjadi nadi pariwisata Labuan Bajo, sehingga tak berdampak negatif terhadap citra pariwisata destinasi super prioritas itu. (Z-3)
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menerapkan sistem buka tutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2025 mendatang.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Kegiatan penanaman pohon bertajuk "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" ini juga dilangsungkan serempak di seluruh 34 Polda, l 510 Polres dan 5.034 Polsek.
Selain penanaman mangrove, ada juga kegiatan revitalisasi fasilitas wisata, dan pembersihan sampah di kawasan pariwisata super premium tersebut.
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
DESA Wisata Pentingsari yang berada di lereng Gunung Merapi tak cuma menawarkan pesona lanskapnya.
Dengan suhu udara sekira 10 derajat celcius ketika malam hari, dan belasan derajat celcius pada siang hari. Dieng Trail Run menjadi pembeda dengan agenda serupa di tempat lain di Indonesia
Dalam rangka memperingati HUT ke-58 ASEAN, Move, aplikasi perjalanan terkemuka di Asia Tenggara resmi meluncurkan Discover Asean.
Sebagai salah satu destinasi unggulan di kawasan, Indonesia mendukung langkah bersama ini untuk memperkuat jati diri ASEAN sekaligus membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen mendorong pariwisata lokal demi menopang perekonomian daerah bahkan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved