Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEKRETARIS daerah (Sekda) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Yan Megawandi, akan berkoordinasi ke Pihak Polda Babel sebelum melaporkan pelaku penyebar hoaks gempa dan tsunami akibat letusan anak gunung Krakatau mengatasnamakan dirinya.
Pelaku penyebar hoaks berdurasi 1 menit 34 detik itu diduga bernama Andre mengatakan mendapatkan informasi dari Sekda Provinsi. Berdasarkan data resmi dari BMKG memperkirakan bahwa gunung Krakatau akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat.
Isu hoaks ini juga menyebutkan, belum tahu akan terjadi dalam beberapa hari ini atau beberapa minggu ke depan. Besarnya gempa di atas delapan skala richter, perlu diingat gempa di Liwa 6,5 skala richter, sedangkan ini di atas delapan.
"Artinya keluarga yang ada di dekat sekitar pantai mohon diingatkan, karena sekarang ini sekda sudah memerintahkan instansi terkait seperti badan penanggulangan bencana untuk menentukan titik-titik koordinat penyelamatan," kata Andre saat menyebar isu hoaks via WhatsApp.
Baca juga: Halmahera Selatan juga Diguncang Gempa Magnitude 5,1
Untuk itu, Sekda Babel pun membantah jika dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan demikian, pernyataan itu jelas bukan dari dirinya selaku Sekda Provinsi Babel. Yan menegaskan, berita hoaks seperti ini sangat berbahaya dan bisa merugikan banyak orang. Sementara ini belum diketahui apa maksud pelaku menyebarkan isu hoaks tersebut.
"Ini jelas salah dan membuat masyarakat gelisah dan panik," ujarnya, Sabtu (5/1).
Namun menurut Yan, sebelum melapor pelaku penyebar hoaks, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polda Babel.
"Hoaks seperti ini musuh bersama kita dan harus ditindak tegas," ungkap dia.
Menurut Sekda,rekaman suara isu hoaks itu didapatkan dari teman di Toboali. Beberapa hari lalu Wabup Basel juga menanyakan ada isu seperti ini dan langsung dibantah, sebab itu sama sekali tidak benar.
"Tapi waktu itu saya tidak mengetahui bahwa infonya dalam bentuk rekaman suara," jelas Yan. (OL-3)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa tektonik tersebut terjadi pada pukul 17.05 WIB atau 18.05 Wita
Sistem peringatan dini gempa bumi memanfaatkan jaringan sensor seismik untuk mendeteksi gelombang primer (P)—gelombang cepat yang muncul pertama kali saat gempa terjadi.
Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, tepat saat masyarakat tengah bersiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80
Studi terbaru ungkap Patahan Tintina di wilayah terpencil utara Kanada berpotensi memicu gempa bumi berkekuatan besar.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved