Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Sekda Babel akan Lapor Penyebar Hoaks Bencana

Rendy Ferdiansyah
05/1/2019 11:15
Sekda Babel akan Lapor Penyebar Hoaks Bencana
(MI/Rendy Ferdiansyah)

SEKRETARIS daerah (Sekda) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Yan Megawandi, akan berkoordinasi ke Pihak Polda Babel sebelum melaporkan pelaku penyebar hoaks gempa dan tsunami akibat letusan anak gunung Krakatau mengatasnamakan dirinya.

Pelaku penyebar hoaks berdurasi 1 menit 34 detik itu diduga bernama Andre mengatakan mendapatkan informasi dari Sekda Provinsi. Berdasarkan data resmi dari BMKG memperkirakan bahwa gunung Krakatau akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat.

Isu hoaks ini juga menyebutkan, belum tahu akan terjadi dalam beberapa hari ini atau beberapa minggu ke depan. Besarnya gempa di atas delapan skala richter, perlu diingat gempa di Liwa 6,5 skala richter, sedangkan ini di atas delapan.

"Artinya keluarga yang ada di dekat sekitar pantai mohon diingatkan, karena sekarang ini sekda sudah memerintahkan instansi terkait seperti badan penanggulangan bencana untuk menentukan titik-titik koordinat penyelamatan," kata Andre saat menyebar isu hoaks via WhatsApp.

 

Baca juga: Halmahera Selatan juga Diguncang Gempa Magnitude 5,1

 

Untuk itu, Sekda Babel pun membantah jika dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan demikian, pernyataan itu jelas bukan dari dirinya selaku Sekda Provinsi Babel. Yan menegaskan, berita hoaks seperti ini sangat berbahaya dan bisa merugikan banyak orang. Sementara ini belum diketahui apa maksud pelaku menyebarkan isu hoaks tersebut.

"Ini jelas salah dan membuat masyarakat gelisah dan panik," ujarnya, Sabtu (5/1).

Namun menurut Yan, sebelum melapor pelaku penyebar hoaks, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polda Babel.

"Hoaks seperti ini musuh bersama kita dan harus ditindak tegas," ungkap dia.

Menurut Sekda,rekaman suara isu hoaks itu didapatkan dari teman di Toboali. Beberapa hari lalu Wabup Basel juga menanyakan ada isu seperti ini dan langsung dibantah, sebab itu sama sekali tidak benar.

"Tapi waktu itu saya tidak mengetahui bahwa infonya dalam bentuk rekaman suara," jelas Yan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya