Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi cuaca menjadi kendala utama dalam pencarian korban tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
"Bila cuaca cerah, pencarian korban dapat dilakukan hingga malam hari. Bila hujan, pencarian dihentikan lebih awal," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (4/1).
Baca juga: Warga Inginkan Tempat Relokasi Jauh dari Titik Lokasi Longsor
Selain faktor cuaca, tanah yang kembali longsor di area terdampak bencana juga menambah hambatan dalam upaya pencarian dan pertolongan.Pada Kamis malam (3/1) terdengar suara gemuruh di lokasi longsor karena batu besar yang berada di mahkota longsor jatuh ke bagian bawah. "Kondisi tersebut cukup membahayakan bagi personel yang bekerja di lapangan," kata Sutopo.
Ia mengatakan penanganan dampak tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, melibatkan 1.054 personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, relawan dan warga.
"Mereka bukan hanya tergabung dalam tim pencarian dan pertolongan, melainkan juga di dapur umum, pelayanan medis, penanganan logistik dan lain-lain," kata Sutopo.
Hingga Jumat pagi, bencana itu tercatat menyebabkan 18 orang meninggal dunia, dan tiga orang luka berat. Sebanyak 64 orang yang terdampak bencana sudah ditemukan dalam keadaan selamat, namun masih ada 15 orang yang belum ditemukan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor Sukabumi selama tujuh hari sejak kejadian bencana pada Senin (31/12) hingga Minggu (6/1). (Ant/OL-6)
Jasad Endang ditemukan setelah lima hari pencarian di lokasi tanah longsor.
BENCANA tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak, tepatnya di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat menelan belasan korban jiwa.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Total ada lima kepala keluarga dengan 19 jiwa yang harus direlokasi untuk menghindari risiko yang lebih besar
Tiga rumah di Kota Samarinda tertimbun longsor, Senin (12/5). Diperkirakan sebanyak empat orang terjebak di dalamnya.
Tanah longsor menutup akses jalan penghubung Majalengka-Kuningan, Jawa Barat, tepatnya di Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, pada Minggu (11/5) malam.
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
Dana tunggu hunian akan diberikan kepada warga terdampak bencana selama tiga bulan ke depan
Upaya penanganan pascabencana harus dilakukan secara kolaboratif. Terutama harus melibatkan berbagai perangkat daerah teknis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mewaspadai bencana rawan titik longsor yang terjadi di setiap kecamatan.
Bangunan tembok penahan tebing (TPT) SDN Genteng di Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, ambruk tergerus akibat tanah longsor, Jumat (16/6).
Nilai kerugian bencana selama Mei di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai sebesar Rp748 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved