Polisi: Tidak Ada Sidik Jari Orang Lain di Lakban yang Melilit Kepala Diplomat Arya Daru

Akmal Fauzi
29/7/2025 16:18
Polisi: Tidak Ada Sidik Jari Orang Lain di Lakban yang Melilit Kepala Diplomat Arya Daru
Keterangan pers terkait hasil penyelidikan dugaan kematian diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025)(MI/Susanto)

SETELAH tiga pekan penyelidikan, polisi akhirnya mengungkap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Dalam konferensi pers di Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (29/7), penyidik menjelaskan bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lakban yang melilit kepala korban hanya menunjukkan satu sidik jari yang dapat terbaca, yakni milik Arya Daru sendiri.

"Hasil dari tim identifikasi terkait sidik jari bahwa di lakban yang diperoleh yaitu sidik jari dari saudara ADP," kata ahli sidik jari Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto, 

Penyidik juga menyatakan bahwa gulungan lakban yang melilit kepala ditemukan di lokasi mengandung DNA milik Arya. 

Selain itu, hasil autopsi menunjukkan tidak terdapat zat beracun seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, atau narkoba di dalam tubuh korban.

Namun, ditemukan kandungan paracetamol dan chlorpheniramine, obat yang umum digunakan untuk meredakan gejala flu dan alergi, di cairan tubuh Arya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan proses penyelidikan peristiwa ini dapat dipertanggungjawabkan dilaksanakan secara profesional dan proporsional

Hingga berita ini ditulis, polisi masih menjabarkan hasil penyelidikan penyebab kematian Arya Daru

Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi. Saat ditemukan, kepala korban dalam kondisi terbungkus lakban, sehingga memicu dugaan adanya tindak kekerasan.

Selama proses penyelidikan, polisi telah memeriksa sedikitnya 24 saksi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk penghuni dan penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, rekan kerja Arya di Kemlu, serta istrinya. Penyidik juga memeriksa sejumlah pihak yang memiliki keterkaitan dengan korban, seperti sopir taksi, dokter rawat jalan, hingga enam orang ahli.

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga membeberkan sejumlah barang bukti yang telah dikumpulkan dari lokasi kejadian. Barang bukti tersebut antara lain pakaian, dua unit laptop, lakban kuning, kartu akses gerbang dan kamar 105, empat unit flashdisk, serta berbagai perlengkapan pribadi lainnya.

Selain itu, ditemukan pula sebuah kotak berisi plastik bening, gelas kaca, gulungan lakban kuning, kantong plastik kresek, peralatan mandi, sisa sampah makanan, ponsel beserta kartu memorinya, dan buku karya Arya berjudul Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya