Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto melakukan peninjauan ujicoba atau hari pertama program pemberian makanan bergizi gratis di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/12).
Saat itu Wamen Bima meninjau pemberian makanan bergizi gratis di TK dan SD Bina Insani, didampingi Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips Vermonte, Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari dan jajarannya.
Menu makan bergizi gratis dibagikan di sekolah tersebut dikemas dengan wadah atau kotak/piring makan berbahan stainless. Untuk isinya ada nasi putih, sepotong ayam goreng, sepotong tahu goreng, capcay dan satu buah pisang.
Dalam keterangan persnya usai peninjauan Wamen Bima mengatakan, menjemput Indonesia emas melalui perbaikan gizi, peningkatan kesehatan anak- anak Indonesia resmi dimulai.
Menurutnya dalam program ini yang menjadi kunci adalah kolaborasi pemerintah daerah.
Kemendagri, lanjutnya, memastikan bahwa semua pemerintah daerah berkoordinasi dengan badan gizi nasional (BGN) dan memahami secara tehnis sistem yang disiapkan.
"Kami melihat di tempat ini, sistem ini terbangun dengan baik. Tidak saja dalam hal kesiapan di dapur secara teknis. Tapi juga kandungan gizi yang disiapkan untuk anak-anak," ungkap Bima.
Meski demikian, dia menyebut masih ada beberapa perbaikan- perbaikan terkait dengan bentuk kerjasama yang mungkin berbeda- beda di setiap daerah.
"Tapi ke depan Kemendagri akan memastikan bahwa kolaborasi itu berjalan dengan maksimal, dengam mempelajari setiap catatan- catatan yang ada".
Ada catatan lain dari temuan Wamen Bima yang juga pernah menjabat Wali Kota Bogor selama dua periode ini.
"Ada hal-hal kecil yang pagi ini kami temukan. Misalnya, kalau anak- anak TK ini kesulitan untuk memotong ayam. Karena itu, mungkin ke depan akan diperbaiki sajian dagingnya itu dalam pilet atau irisan- irisan,"katanya.
Yang kedua, lanjutnya, dipastiikan program ini bukan hanya makan bersama dan bukan hanya meningkatkan gizi, tapi juga ada character building di sini.
"Anak anak kita makan bersama. Di sini terbangun solidaritas bersama , memberikan atensi satu sama lain setiap hari. Jadi banyak dimensi di sini".
Dia menyebut, dengan adanya program ini, ke depan perekonomian akan bangkit karena seperti disampaikan dari satuan pelayanan bahwa pendor-pendor yang terlibat adalah UMKM lokal. Jadi akan ada hitung-hitungan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi.
"Yang terakhir, kami juga akan pastikan bahwa ada efek menetas ke bawah, ke kiri dan ke kanan. Perekonomian daerah akan bergulir di sini," tutupnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Program MBG ini diharapkan bisa dinikmati hingga warga di pelosok Kabupaten Bogor.
Sebanyak enam dapur yang sudah beroperasi mampu memenuhi kebutuhan MBG sebanyak 14.098 pelajar.
Pengamat menyebut sekolah gratis dan pemenuhan gizi yang baik lewat MBG sama-sama hak warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Mantan Wali Kota Solo FX Rudy mengusulkan anggaran makan bergizi gratis atau MBG dialihkan untuk membiayai sekolah dasar gratis. JPPI menilai usulan itu konkret
GP Ansor mengapresiasi peluncuran seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren oleh Cak Imin.
Pemilik dapur MBG Serengan, Yuli Retnowati mengungkapkan kepada wartawan, akibat aksi maling ini, maka sejumlah peralatan seperti piring dan kompos gas hilang.
KETERLIBATAN pengusaha lokal untuk memaksimalkan jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu terus didorong dan didukung.
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Taruna Ikrar mengatakan terdapat 12 langkah pencegahan keracunan MBG.
Makanan siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kontaminasi, terutama oleh mikroorganisme patogen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved