Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kronologi Lengkap Kasus Pemerasan WN Malaysia di DWP 2024 Beserta Fakta Terbaru

 Gana Buana
05/1/2025 11:28
Kronologi Lengkap Kasus Pemerasan WN Malaysia di DWP 2024 Beserta Fakta Terbaru
Kasus Pemerasan WN Malaysia di DWP 2024(MI/Ramdani)

KASUS dugaan pemerasan terhadap warga negara Malaysia selama acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Jakarta telah menjadi sorotan publik.

Berikut adalah kronologi lengkap dan fakta terbaru terkait kasus ini:

Kronologi Kasus Pemerasan Penonton DWP 2024

1. Pelaksanaan DWP 2024 (13-15 Desember 2024)

Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 berlangsung pada 13-15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Acara tahunan ini dihadiri oleh ribuan penonton dari berbagai negara, termasuk sekitar 400 warga negara Malaysia.

2. Laporan Pemerasan Muncul (Pertengahan Desember 2024)

Setelah acara berakhir, sejumlah WN Malaysia melaporkan melalui media sosial bahwa mereka menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi.

Mereka mengaku dipaksa menjalani tes urine di lokasi acara dan diminta membayar sejumlah uang, meskipun hasil tes urine menunjukkan negatif narkoba.

Laporan awal menyebutkan kerugian mencapai RM 9 juta (sekitar Rp32 miliar).

3. Penangkapan Oknum Polisi (20 Desember 2024)

Polri segera merespons laporan ini dengan melakukan penyelidikan. Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri menangkap 18 oknum polisi yang diduga terlibat dalam pemerasan.

Mereka berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.

4. Pengungkapan Jumlah Korban dan Barang Bukti (24 Desember 2024)

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengungkapkan bahwa total korban mencapai 45 orang, semuanya WN Malaysia. Barang bukti berupa uang hasil pemerasan sejumlah Rp2,5 miliar ditemukan, berbeda dari klaim awal sebesar Rp32 miliar.

Selain itu, rekening khusus yang digunakan untuk menampung uang hasil pemerasan berhasil dilacak.

5. Mutasi dan Sidang Etik (Akhir Desember 2024)

Sebanyak 34 anggota polisi dimutasi sebagai buntut dari kasus ini. Sidang kode etik terhadap 18 oknum polisi yang diduga terlibat dijadwalkan pada awal Januari 2025.

Mabes Polri mengambil alih kasus ini untuk memastikan transparansi dan keadilan.

6. Fakta Terbaru (5 Januari 2025)

Tujuh anggota Polri telah diidentifikasi perannya dalam kasus ini dan dijatuhi sanksi. Polri berkomitmen menyelesaikan kasus ini dengan tegas demi menjaga nama baik institusi serta hubungan baik dengan negara Malaysia.

7. Reaksi Publik dan Media

Kasus ini mendapat perhatian besar dari media di Indonesia dan Malaysia. Banyak pihak yang mendesak adanya reformasi menyeluruh di tubuh Polri untuk meningkatkan integritas dan kepercayaan masyarakat.

Kasus pemerasan terhadap WN Malaysia di DWP 2024 menunjukkan pentingnya pengawasan dan akuntabilitas di institusi kepolisian.

Polri berjanji untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya