Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemkot Bogor Bantu Tebus Ijazah 235 Siswa yang Tertahan

Dede Susianti
21/12/2024 15:49
Pemkot Bogor Bantu Tebus Ijazah 235 Siswa yang Tertahan
Ilustrasi(MI/DEDE SUSIANTI)

CAHAYA harapan akhirnya datang juga buat Abdul Rochman, 19, warga Cilendek, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat dan Bayu Lesmana, 18, salah satu siswa lulusan SMA swasta di Kota Bogor. 

Sebelumnya kedua pemuda ini murung, karena belum menerima ijazahnya meski mereka sudah dinyatakan lulus. Abdul Rochman, belum bisa bekerja atau berkeinginan melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. 

Hal ini karena ijazahnya masih ditahan pihak sekolah SMK swasta di Kota Bogor. Alasan pihak sekolah wajar menahan ijazah Rochman, karena belum melunasi iuran bulan dan biaya-biaya pendidikan lainnya. 

“Boro-boro mau kerja, niat untuk sekolah lagi saya sudah tidak ada. Selain terkendala biaya, ijazah saya juga masih tertahan di sekolah,’’ kata Rochman.

Kondisi serupa juga dialami Bayu Lesmana. Karena terkendala biaya pendidikan saat sekolah, Bayu tak  bisa mengambil ijazahnya.  Dirinya berharap ada orang tua asuh atau dermawan yang bisa membantu kesulitannya mendapatkan ijazah. 

“Semoga pemerintah bisa membantu untuk mendapatkan ijazahnya. Rencananya bila sudah ada ijazah bisa kan bisa untuk melamar pekerjaan,’’ucap Bayu.
 
Bukan saja untuk Abdul Rochman dan Bayu, harapan itu bisa juga datang untuk ratusan siswa-siswi yang ijazahnya masih tertahan. 

Pemerintah Kota Bogor, akan membantu para siswa kurang mampu itu dengan menggelar Program Bantuan Pelunasan Biaya Pendidikan. 

Seperti dipaparkan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Elyis Sontikasyah, Sabtu (21/12). Menurutnya, program yang akan dilakukan 2025 mendatang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang terkendala atau menunggak biaya pendidikannya.

"Mengacu dari Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 50 Tahun 2023, bantuan untuk di jenjang SMP dan MTS maksimal Rp 2 juta. Kemudian untuk jenjang SMA dan MA sebesar Rp2,5 juta, sedangkan jenjang SMK Rp 3,5 juta," bebernya.

Untuk mendapatkan manfaat dari program ini, lanjutnya,  masyarakat dapat mengajukan permohonan melalui Aplikasi Sahabat yang dikelola Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor. 

“Melalui program ini kami berharap para pelajar atau masyarakat bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi," ungkap  Elyis.

Levih jauh dia menjelaskan, pada tahun 2025, terdapat 235 siswa dari 60 sekolah yang akan menerima manfaat program ini dengan usulan jumlah tunggakan Rp524.268.000.

Sementara untuk jenjang SMA, MA, MK terdapat 1.474 orang siswa dari 85 yang mendapat manfaat program ini dengan anggaran mencapai Rp4.839.500.000.

Pembahasan mengenai program ini telah dibahas Pemkot Bogor bersama DPRD Kota Bogor dan Para kepala SMA, MA, SMK se-Kota Bogor, dan Kantor Cabang Dinas (KCD) pada Selasa (5/11) lalu.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Abdul Wahid mengatakan belum dapat memastikan total anggaran yang akan dikeluarkan dalam program tersebut karena menunggu jumlah akhir ijazah yang akan ditebus. 

Program pelunasan biaya pendidikan ini diakui Wahid menjadi aspirasi yang banyak disampaikan oleh masyarakat. Lewat program ini ia berharap para penerima manfaat bisa melamar kerja dengan ijazah yang mereka miliki.

Namun ia menekankan pelaksanaan program ini berpegang kepada aturan Perwali Kota Bogor. Calon penerima program ini ialah siswa Kota Bogor yang berdomisili Kota Bogor. 

Pada awal tahun, DPRD Kota Bogor menganggarkan Rp 7,5 miliar untuk menebus ijazah 2.500 siswa kurang mampu yang masih tertahan di sekolah swasta. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya