Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pentingnya Keterampilan Sosial Emosional untuk Para Pelajar

Budi Ernanto
08/12/2024 11:27
Pentingnya Keterampilan Sosial Emosional untuk Para Pelajar
Guru mengajar seorang siswa di SD N 2 Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024).(ANTARA/YUSUF NUGROHO)

BAKTI Pendidikan Djarum Foundation bersama Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) meluncurkan temuan Survei Global Keterampilan Sosial dan Emosional (SSES).

Peluncuran survei mengangkat tema “Menuju Generasi Cerdas Sosial Emosional: Temuan Global dan Praktik Baik Kudus untuk Indonesia”. Acara dihadiri oleh lebih dari 300 tamu undangan, yang mencakup berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, pembuat kebijakan, akademisi, hingga pegiat filantropi. Pada sesi sore acara dilanjutkan dengan workshop yang diikuti 240 guru, memberikan ruang untuk pendalaman praktik baik dalam penerapan keterampilan sosial-emosional di sekolah. 

Survei OECD merupakan upaya internasional komprehensif untuk mendokumentasikan keterampilan sosial emosional siswa, serta kondisi dan praktik yang mendukung pengembangannya. Survei melibatkan lebih dari 70 ribu siswa berusia 10 dan 15 tahun, di 16 lokasi global; termasuk Helsinki (Finlandia), Gunma (Jepang), dan Delhi (India). Tahun ini menjadi momen penting bagi Indonesia, dengan bergabungnya Kudus wakil Indonesia.

“Keterampilan sosial emosional merupakan bekal penting yang membuat kita menjadi lebih ‘manusia’ di tengah gempuran teknologi, seperti artificial intelligence. Hal ini menjadi fondasi yang kokoh untuk berkontribusi pada dunia yang berkelanjutan. Meningkatnya keterampilan sosial emosional juga akan mengatrol sosial ekonomi. Sehingga menjadi penting untuk terus meningkatkan keterampilan tersebut pada siswa,” ungkap Andreas Schleicher, Direktur Pendidikan & Keterampilan OECD, saat acara peluncuran di SD Masehi, Kudus.

Andreas menambahkan, “Saya sangat mengapresiasi Kudus dan Indonesia atas komitmennya yang tinggi dalam mengedepankan pengembangan keterampilan sosial-emosional di sekolah. Saat berkunjung ke beberapa sekolah kemarin, saya merasakan sendiri suasana hangat di kelas dan hubungan yang dekat antara guru dan anak-anak didiknya.”

Adapun temuan utama dalam survei global social emotional skills (SES) OECD meliputi, kunci keberhasilan holistik, penurunan kreativitas dan rasa ingin tahu di masa remaja, komitmen kuat pendidik Indonesia, penciptaan lingkungan sekolah aman untuk keberhasilan siswa, dan pemberian umpan balik positif ke siswa.

Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta mengapresiasi temuan survei OECD, yang dinilai tepat waktu dan selaras dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu’ti untuk meningkatkan keterampilan sosial-emosional siswa, dengan konsep pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.

Penjabat Bupati Kudus Dr. Muhammad Hasan Chabibie, S.T., M.Si mengatakan, sebagai satu-satunya kota perwakilan Indonesia dalam survei global ini, Kudus telah menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran sosial emosional melalui aneka program strategis, yang didukung oleh mitra seperti Djarum Foundation, sehingga membantu mempercepat penerapan praktik baik di sekolah. (Z-6)

Pemaparan hasil temuan dari survei keterampilan sosial-emosional oleh Direktur Pendidikan dan Keterampilan OECD Andreas Schleicher di SD Masehi Kudus, Sabtu (7/12), yang menekankan pentingnya mengasah keterampilan sosial-emosional pada siswa sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan. (Ant/Z-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya