Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bersihkan Kolong Tol Angke, Petugas Temukan Bayi Perempuan

Golda Eksa
12/12/2024 21:34
Bersihkan Kolong Tol Angke, Petugas Temukan Bayi Perempuan
Situasi Kolong Tol Angke, Jakarta Barat, yang sudah ditinggalkan penghuninya .(Antara/Risky Syukur)

PETUGAS dari Pemerintah Kota Jakarta Barat menemukan bayi perempuan yang diduga ditelantarkan kedua orangtuanya saat dilakukan pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru.

Dengan adanya relokasi 257 keluarga yang menghuni kolong tol tersebut diduga membuat kedua orang tua bayi itu minggat dan meninggalkan bayi tersebut.

"Jadi dalam pembersihan kolong Tol Angke hari Senin (9/12) kemarin, pembersihan hari pertama, petugas kita ada temukan bayi yang terlantar, ditinggalkan orang tuanya," kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman, Kamis (12/12).

Untungnya, kata Agus, bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat bersama kakeknya. "Kemarin sudah mau dijadikan anak negara, tapi ada keluarga dari orang tua (bayi itu) menolak, mau dipelihara," kata Agus.

Hingga kini, keberadaan orangtua bayi tersebut belum diketahui petugas dan bayi itu sudah berada bersama keluarga dari orangtuanya. "Intinya keluarga menolak bayi itu jadi anak negara. Sekarang sudah sama mereka," kata Agus.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan pembersihan rampung sebelum akhir tahun 2024 sehingga penataan kolong Tol Angke dapat dilakukan secepatnya.

Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. "Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua," kata Uus, Rabu (11/12).

Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

Sedangkan 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun. (Ant/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya