Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tidak Dipenjara, Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Dititip di Rumah Aman

Siti Yona Hukmana
02/12/2024 09:52
Tidak Dipenjara, Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Dititip di Rumah Aman
(Ilustrasi) kekerasan.(MI)

MAS, 14 remaja yang menusuk ayah kandungnya APW, 40 dan neneknya RM, 69 hingga tewas tidak ditahan di rumah tahanan (rutan) Polres Metro Jakarta Selatan. Pelaku bakal dititip di rumah aman atau safe house milik Balai Pemasyarakatan (Bapas).

“Kami sudah koordinasi dengan KPAI, Dinas PA, Apsifor/psikolog anak, Bapas sesuai aturan perundang-undangan. Nanti anak sebagai pelaku tidak ditahan di Polres, tetapi dititip di rumah aman/safe house milik Bapas,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan dikutip Senin (2/12).

Penitipan di rumah aman itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. Selain itu, Ade Rahmat memastikan penanganan kasus yang melibatkan remaja itu dilakukan sesuai aturan sistem peradilan anak, mengingat usia yang masih di bawah umur.

“Dalam penanganan kasus anak MAS sebagai pelaku, tentunya berpedoman pada sistem peradilan anak UU 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan anak,” ujar Kapolres.

Oleh karena penanganan kasus mengacu undang-undang sistem peradilan anak, maka polisi perlu berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Balai Pemasyarakatan (Bapas). Salah satunya, untuk menempatkan pelaku remaja di rumah aman.

Sebelumnya, seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah, APW dan neneknya, RM hingga terbunuh, serta melukai ibunya, AP hingga kini dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Insiden ini terjadi di kediaman pelaku di Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 November 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. 

“Korban perempuan inisial RM, 69, dan laki-laki inisial APW, 40, meninggal dunia, sementara korban inisial AP, 40, mengalami luka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu, 30 November 2024. 

Motif penusukan masih didalami. Polisi melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau (APSIFOR) dalam penggalian motif, mengingat MAS masih anak-anak. (Yon/I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya