Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan pendampingan terhadap MAS, 14, yang tega menusuk ayahnya APW, 40, dan neneknya RM, 69, sendiri hingga tewas di Cilandak, Jakarta Selatan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan pihaknya langsung menyambangi Markas Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengecek kondisi MAS.
Arifah menyampaikan pihaknya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa MAS. Dia mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada MAS dalam menjalani proses hukumnya.
"Jadi kami memastikan bahwa si MAS ini benar-benar terpenuhi pendampingan dari ahli. Kemudian kami dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pastinya akan mendampingi selama proses yang akan dijalani oleh ananda MAS," kata Arifah, di Polres Jakarta Selatan, Minggu (1/12).
Arifah mengatakan setelah bertemu MAS, ia melihat MAS merupakan anak yang baik. Namun, ia belum mengetahui secara pasti mengapa MAS tega membunuh keluarganya tersebut.
Lebih lanjut, Arifah menegaskan kejadian yang dialami MAS bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat luas bagaimana menjalin komunikasi di antara anggota keluarga.
"Kita tunggu saja ya, mudah-mudahan ini sebagai momen untuk instropeksi kita semua. Saya juga jadi belajar, oh ternyata kita punya anak ini juga tidak semudah yang dibayangkan. Jadi keterbukaan, komunikasi, itu yang menjadi prioritas pengasuhan pola asuh di keluarga. Saya agak berat menyampaikan ya," katanya.
Sebelumnya, seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah dan neneknya hingga tewas, serta melukai ibunya sehingga kini dirawat di rumah sakit. Insiden ini terjadi di kediaman pelaku di Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Korban perempuan inisial RM, 69, dan laki-laki inisial APW, 40, meninggal dunia, sementara korban inisial AP, 40, mengalami luka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Ade Ary menjelaskan korban adalah nenek, ayah, dan ibu dari pelaku berinisial MAS. Saat ini ibu pelaku sudah dibawa ke RS Fatmawati. "Korban ibu dibawa ke RS Fatmawati," ujarnya.
Menurut keterangan sekuriti setempat bernama Agus Purnomo, dirinya mendengar informasi telah terjadi pembacokan di depan salah satu rumah, kemudian dia mendatangi ke lokasi dan bertemu dengan saksi F yang merupakan warga setempat.
Saat itu saksi F sedang berdiri dengan korban AP yang merupakan ibu dari MAS yang sedang dalam kondisi berlumuran darah. Sekuriti kemudian menginformasikan kejadian tersebut melalui sambungan handy talkie (HT) ke sekuriti lainnya, yang kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. "Anggota Polsek Cilandak telah mendatangi TKP dan mengamankan pelaku," tuturnya. (J-2)
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
Kemen PPPA menyusun modul edukasi untuk memperkuat peran keluarga mencegah Pemotongan dan Perlukaan Genitalia Perempuan atau sunat perempuan
MAS tidak ditahan. Dia dititipkan di rumah aman Kementerian Sosial (Kemensos), karena statusnya masih anak di bawah umur.
Polisi belum mengungkapkan alasan dan motif hingga MAS tega menghabisi nyawa keluarganya.
Seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah dan neneknya hingga tewas, serta melukai ibunya sehingga kini dirawat di rumah sakit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved