Jakarta Butuh Pemimpin Berikan Solusi Berkelanjutan

Indrastuti
16/11/2024 09:37
Jakarta Butuh Pemimpin Berikan Solusi Berkelanjutan
Ilustrasi(Dok Kelas Tengah)

JAKARTA sebagai kota dengan dinamika ekonomi dan sosial yang kompleks membutuhkan pemimpin yang mampu menghadirkan solusi berkelanjutan.
Hal itu tercermin dalam diskusi bertajuk Pilgub Jakarta: Kepada Siapa Telunjuk Kita? yang digelar Di Kelas Tengah, di Jakarta, Kamis (14/11).

Di Kelas Tengah merupakan komunitas yang membahas isu kelas menengah di Jakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan masyarakat kelas menengah yang belum menentukan dukungannya di Pilgub Jakarta.

Dalam hal ini, diskusi membahas rekam jejak Anies Baswedan di Jakarta dengan tiga isu besar yaitu, lapangan pekerjaan, transportasi publik, dan hunian.

Dengan format unconference, diskusi yang dipandu Aditya Halimawan, warga komunitas #dikelastengah, ini menghadirkan pembicara yakni Herry Dharmawan (Koordinator Turun Tangan-TGUPP DKI Jakarta 2017-2022), Angger Sutawijaya (Kata Anies-Penggerak Relawan Anies Baswedan), dan Rana Baswedan (Aktivis Muda Jakarta).

Ada juga peran penggugat dalam diskusi yang diwakili Naufal (Penggiat Kepemudaan Jakarta-Ex Amin Muda Jakarta) dan William Reynold (Plus Jakarta).

Aditya Halimawan mengatakan dari hasil diskusi memperlihatkan kelas menengah lebih mengutamakan calon gubernur yang memiliki solusi berkelanjutan dalam kebijakan tentang lapangan pekerjaan, hunian terjangkau, dan transportasi publik.

"Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam proses pemilihan dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi," ucap Aditya. 

Pada diskusi tersebut juga digelar simulasi pencoblosan dan Petisi Kembalikan Plus Jakarta: Pendidikan Politik bagi Kelas Menengah. Dari hasil simulasi, menunjukkan pasangan Pramono-Rano Karno unggul dengan perolehan suara 67,86%, diikuti pasangan Ridwan Kamil-Suswono (10,71%), Dharma-Kun (8,33%), dan 13,10% peserta memilih untuk golput.

"Simulasi ini bukan sekadar seru-seruan dengan angka, tetapi bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat kelas menengah untuk lebih sadar dan kritis dalam menentukan pilihan mereka di Pilgub Jakarta,” pungkas Aditya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya