Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Siswi Berprestasi di Jakpus Jadi Korban Perundungan

Christian
14/10/2024 09:41
Siswi Berprestasi di Jakpus Jadi Korban Perundungan
 Kepala Sekolah MA An Nur mengatakan, apa yang disampaikan ibu ZA persis sama dengan apa yang disampaikan ZA kepada dirinya selaku kepala sekolah.( Kepala Sekolah MA An Nur mengatakan, apa yang disampaikan ibu ZA persis sama dengan apa yang disampaikan ZA kepada dirinya selaku kepala sekolah.)

AKSI perundungan terjadi di sekolah Madrasah Aliyah Annur, Jalan Kepu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Akibat perundungan tersebut ZA, 16 tidak bersekolah hingga 2 bulan.

Peristiwa perundungan ini diketahui saat korban berinisial ZA tidak mau berangkat ke sekolah. Ita Herawati, 50 ibu korban yang sehari hari berjualan curiga dengan perilaku anaknya, sehingga sang ibu bertanya.

Saat itulah diketahui jika sang anak menjadi korban perundungan oleh teman satu kelas nya.

Baca juga : Polisi Sebut Korban Lift Macet di Lantai 18 Citra Tower Kemayoran Berhasil Dievakuasi

Ita Herawati menjelaskan bahwa aksi perundungan terjadi pada bulan Agustus 2024. Saat itu anaknya baru selesai operasi usus buntu. Namun anaknya disuruh ikut mendekorasi ruang kelas menyambut HUT RI.

“Karena merasa masih kurang sehat, anak saya tidak bisa ikut kegiatan tersebut, namun anak saya justru dikucilkan. Bahkan ada ancaman akan digampar oleh teman satu kelasnya," ucap Ita, Senin (14/10).

Lebih lanjut Ita mengatakan, sang anak yang berinisial ZA merupakan siswi berprestasi. Terbukti dirinya menjadi juara dua lomba badminton. Ita juga menyayangkan sikap sekolah yang terbilang tidak menanggapi dengan serius terkait adanya aksi perundungan.

Baca juga : Penyekapan dalam Apartemen, Mulut Remaja Wanita Dilakban dan Tangan Terikat

Saat diwawancarai ZA mengaku terpaksa tidak masuk sekolah karena mengalami trauma psikologi. Siswi tersebut merupakan pelajar berprestasi yang pernah menjuarai pertandingan Badminton se-Jakarta Pusat dengan mendapatkan juara 2.

"Saya sudah dua bulan tidak sekolah mulai dari akhir Agustus hingga saat ini. Tahun 2023 saya juara badminton di Jakarta Pusat,” ucap korban.

Korban menjelaskan, orangtuanya sudah pernah meminta surat pindah ke sekolah namun tidak mendapatkan respon baik dari pihak sekolah.

Baca juga : Dua Orang Sekap Remaja Wanita dalam Apartemen Jakarta Pusat

"Orang tua sudah minta surat pindah ke sekolah tapi pihak sekolah tidak memberikan. Justru saya dianggap sudah keluar sekolah," keluhnya.

Ditempat terpisah, Ilyas, Kepala Sekolah MA An Nur mengatakan, apa yang disampaikan ibu ZA persis sama dengan apa yang disampaikan ZA kepada dirinya selaku kepala sekolah.

Mengetahui ada peristiwa peruntungan, Ilyas memanggil wali kelas bersama pelaku perundungan berinisial NB dan SW untuk dipertemukan dengan korban perundungan berinisial ZA.

Baca juga : Kebakaran Landa Apartemen di Kemayoran

"Memang benar ada kejadian tersebut, namun hal tersebut sudah dianggap selesai oleh bapak dari korban. Artinya dalam proses pendidikan memang ada yang keras, namun hal tersebut menurut orang tua korban masih bisa ditolerir, sehingga masalah ini dianggap selesai," ucap Ilyas di ruangannya.

Lebih lanjut Ilyas mengaku tidak menindaklanjuti masalah ini dan tidak memberikan treatment khusus kepada ZA selaku korban perundungan.

"Tentu ini menjadi evaluasi kami para guru jika ada aksi perundungan maka akan ada perlakuan lebih untuk mengembalikan kepercayaan diri dari siswa maupun siswi," ucapnya.

Lebih lanjut Ilyas memastikan tidak akan mempersulit proses kepindahan ZA. Dirinya berjanji akan membantu setiap proses kepindahan siswanya. (MGN/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya