Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LUAS lahan mangrove terus mengalami penurunan, seiring dengan agenda pembangunan dan aktivitas industri yang tidak mengindahkan keberlanjutan ekosistem pesisir. Padahal di berbagai forum internasional Presiden Joko Widodo atau para menterinya sering sampaikan tentang manfaat dari adanya hutan mangrove. Hal tersebut disampaikan oleh Dani Setiawan saat memberikan sambutan dalam kegiatan Santri dan Nelayan Peduli Laut di Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang, Minggu (8/9).
"Ekosistem mangrove Indonesia berada dalam situasi yang kritis. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total luas ekosistem mangrove Indonesia mencapai 3,36 juta ha atau 20,37% dari total luas dunia. Ini menurun signifikan dibanding 2007 yang mencapai 7,76 juta ha lahan mangrove di seluruh Indonesia," terang Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).
Lebih lanjut Dani menyampaikan bahwa berkurangnya lahan mangrove sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat pesisir dan meningkatkan kerentanan nelayan kecil dan tradisional.
Baca juga : Nol Karbon dan Blue Forest Kolaborasi Restorasi Hutan Mangrove di Aceh
"Besar manfaat mangrove. Dari itu hari ini kami bersama-sama melakukan aksi tanam mangrove yang diikuti oleh sebagian besarnya adalah anak muda. Harapannya agenda ini dapat menstimulasi kesadaran bersama, sehingga ke depan ada agenda kolektif untuk pulihkan ekosistem pesisir," ujar Dani.
Sementara itu, Kepala SMA Jagat 'Arsy, Baejuri, dalam sambutan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen bagi para santri untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, terutama pesisir laut. Sebagai pelajar, santri zaman sekarang memang sudah tidak perlu diragukan lagi kecerdasan intelektualnya.
Namun mereka juga perlu belajar cara untuk peduli serta bermanfaat kepada sesama. Sebab, sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia lain.
Baca juga : Nelayan Pesisir Sulbar Kembangkan Budi Daya Kepiting Bakau
Agenda itu merupakan kolaborasi KNTI dengan Pondok Pesantren Peradaban Dunia Jagat 'Arsy, Gardana Gajasora, dan IKAJA, DPD KNTI Kabupaten Tangerang, serta diikuti oleh kedua badan otonom KNTI yakni Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dan Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI).
Penanggung jawab kegiatan dari KNTI, Miftahul Khausar, menyampaikan ada sekitar 100 orang yang ikut berpartisipasi dan lebih dari 600 bibit mangrove yang ditanam dalam kegiatan ini. Acara ini juga melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari nelayan, santri, dan tokoh masyarakat setempat. Selain menanam mangrove ada kegiatan lain yakni bersih-bersih pantai, diskusi bersama nelayan, dan pembagian bantuan sosial kepada nelayan.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya KNTI untuk meningkatkan kesadaran santri dan masyarakat tentang pentingnya ekosistem pesisir bagi kehidupan nelayan. Aksi tanam mangrove dan bersih-bersih pantai ini diharapkan dapat memicu kolaborasi berkelanjutan dalam melestarikan lingkungan dan mendukung mata pencaharian nelayan berkelanjutan," ujar Miftah. (Z-2)
GP Ansor mengapresiasi peluncuran seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren oleh Cak Imin.
Sebanyak tujuh santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Magelang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merah Putih Kabupaten Magelang
Ketiga santri tersebut tewas terseret ombak Pantai Balekambang Malang, pada Rabu kemarin (9/4).
WAKIL Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman didampingi Wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan, melepas ratusan santri usai libur Lebaran.
Pengelola pesantren dan salah satu alumni pesantren pernah mengatakan bahwa ejekan, pukulan dan labeling antar teman adalah hal yang lumrah di pesantren.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Komitmen kepolisian dalam menindak tegas segala bentuk kejahatan yang merugikan masyarakat, khususnya nelayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved