Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WAHANA Lingkungan Hidup (WALHI) Jakarta mengkritisi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menyatakan polusi udara tengah terjadi di seluruh dunia, bukan hanya Kota Jakarta.
Pengkampanye Walhi Jakarta, Muhammad Aminullah mengatakan pernyataan tersebut tidak patut diucapkan oleh pemimpin kota.
"Ini juga menunjukkan heru tidak memiliki visi menjadikan Jakarta lebih baik dari kota-kota lain di dunia dalam hal penanganan polusi udara," jelasnya kepada Media Indonesia, Rabu (19/6).
Baca juga : Tilang Uji Emisi Disetop Lagi, Legislator Sebut Kajian Kurang Matang
Ia menjelaskan, Heru Budi seharusnya tidak perlu membawa kejadian negara lain hanya untuk melindungi ketidakbecusan dirinya mengelola Jakarta dari polusi tinggi.
"Ini murni persoalan tata kelola di Jakarta yang dipimpin Heru," ujar Anca sapaan karibnya.
Anca melanjutkan, selama ini pemerintah tidak mengatasi persoalan udara di hulu, artinya pemerintah belum serius menangani polusi udara.
Baca juga : Tilang Uji Emisi Banyak Diprotes Pengendara, Ini Jawaban Dinas LH
"Pemerintah sibuk meredakan polusi udara di hilir melalui watermist misalnya, pengaturannya tidak diperketat," jelasnya.
Walhi juga menilai belum ada perubahan signifikan dari penanganan polusi udara, hal itu dilihat dari situs IQAir pukul 09.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 158 US Air Quality Index (AQI US).
Dari angka tersebut, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia. Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini adalah PM2.5 dengan konsentrasi 65µg/m³.
Baca juga : Resmi Dimulai, Tilang Uji Emisi akan Berlangsung Hingga Akhir 2023
"Akar persoalan polusi udara belum diatasi sepenuhnya seperti transportasi, pembangkit listrik, industri, maupun TPA belum ada perubahan signifikan dari sektor-sektor tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal buruknya kualitas udara di Jakarta beberapa waktu ini.
Menurutnya, polusi tersebut tak hanya terjadi di Jakarta. Namun, polusi tinggi juga terjadi di seluruh dunia
Baca juga : Heru Imbau Masyarakat Segera Uji Emisi
"Memang dunia begitu ya, semua polusi," kata Heru kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
Kendati polusi yang memburuk, Heru mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi tingginya polusi di Jakarta.
Langkah serupa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tahun-tahun sebelumnya, dilakukan kembali untuk menekan angka polutan yang tinggi.
"DKI kan ada watermist nanti. Ada pembatasan kendaraan, uji emisi," ujar Heru. (Far/Z-7)
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan pelantikan tersebut dilaksanakan pukul 08.00 WIB di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta.
Mendagri Tito Karnavian melantik Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Teguh Setyabudi sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta
Presiden Jokowi telah memberhentikan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta dan digantikan Teguh Setyabudi.
Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dan mengangkat Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10) mendatang akan dihadiri oleh perwakilan negara-negara sahabat.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi terkait masa jabatannya yang akan habis pada Kamis, 17 Oktober 2024 besok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved