Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masuki Musim Kemarau, BPBD Optimalkan Penampungan Air untuk Kebutuhan Warga Bandung

Sugeng Sumariyadi
17/6/2024 14:10
Masuki Musim Kemarau, BPBD Optimalkan Penampungan Air untuk Kebutuhan Warga Bandung
Anak-anak bermain di lahan sawah yang mulai mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya untuk mengantisipasi dampak dari rawan daerah kekeringan yang terjadi di 30 kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bahkan, BPBD juga sudah personel dan peralatan untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak.

"Tahun 2023 lalu, BPBD mendistribusikan air hampir 9,3 juta liter ke 30 kecamatan tersebut. Kami membantu melayani kebutuhan air bersih bagi 1,8 juta penduduk," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji.

Baca juga : Daerah Lereng Merapi Kekeringan, BPBD Klaten Mulai Melakukan Droping Air

Tahun ini, pihaknya sudah melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui ketersediaan air bersih pada musim kemarau.

Menurut prediksi BMKG, kemarau akan terjadi pada bulan Juni hingga September 2024, maka dari itu BPBD sudah menyiapkan langkah dan ikhtiar menghadapi musim kemarau.

Selain kekeringan di 30 kecamatan, BPBD juga bersiap menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun lalu, ada 271 kejadian kebakaran, yang didominasi kebakaran di kebun milik masyarakat dan sebagian di hutan.

Baca juga : BPBD Gunungkidul telah Salurkan 22 Juta Liter Air Bersih

Uka mengaku, beberapa waktu lalu sudah ada beberapa desa yang meminta bantuan distribusi air bersih. Namun, warga terbantu setelah hujan turun lagi.

Tahun ini, walau sudah mulai memasuki musim kemarau, belum banyak keluhan yang berarti di lapangan karena persediaan air bersih secara umum masih tersedia.

BPBD Kabupaten Bandung meminta kepala desa, lurah dan camat mengoptimalkan embung atau penampungan air sebagai penyimpan cadangan air. Pada musim kemarau, embung digunakan untuk kebutuhan air masyarakat.

Uka juga menghimbau kepada masyarakat jangan sembarangan membakar sampah untuk mencegah peristiwa kebakaran. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya