Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
FLU Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), diduga telah menyerang sejumlah warga di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Sejumlah warga mulai mengeluhkan gejala penyakit tersebut seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan dan ruam pada kulit.
Pemantauan Media Indonesia Senin (17/6) sejumlah warga di Kabupaten Semarang mengeluhkan anak balitanya terserang Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Baca juga : Presiden Jokowi Dijadwalkan Salat Idul Adha di MAJT Semarang
penyebaran virus Coxsackie strain A16 tersebut diduga berasal dari anak balita lain yang baru pulang dari negara tersebut.
"Sudah dua hari anak saya rewel dan mengalami gejala Flu Singapura, sudah beberapa kali saya periksakan ke puskesmas tapi belum sembuh," kata Menil (30) seorang warga Sumowono, Kabupaten Semarang.
Kasus Flu Singapura ini, lanjut Menil, tidak hanya menimpa anak berusia satu tahun, tetapi anak anak lain juga mengalami seluruh tubuh mendalami ruam, demam tinggi sehingga rewel setiap hari.
Baca juga : 28 dari 40 Armada Trans Semarang Melebihi Ambang Batas Emisi
"Sepertinya tertular anak lain yang baru pulang dari luar negeri, karena sering bermain bersama," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Yanti (25) warga lainnya, bahkan tidak hanya di Sumowono, saudaranya yang di Getasan, Ambarawa maupun Ungaran juga mengalami kondisi yang sama meskipun sebagian sudah sembuh setelah beberapa hari dirawat dokter.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha ketika dikonfirmasikan hal ini belum memberikan jawaban karena masih akan melakukan pengecekan ke instansi terkait, meskipun beberapa puskesmas mengaku sudah melakukan penanganan terhadap pasien Flu Singapura yang mulai merebak di daerah ini.
Baca juga : Arnaz Andrarasmara Gandeng TNI Tuntaskan Renovasi Rumah tidak Layak Huni
Sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Batang, Kendal, Kota Semarang dan Pati juga telah mengeluarkan peringatan masuknya kembali Flu Singapura tersebut ke Indonesia, sehingga diminta kepada warga untuk mewaspadai hal ini, karena dikawatirkan akan mewabah dengan penderita pada umumnya anak-anak balita.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Pati, Joko Leksono mengatakan, meskipun perkembangan penyakit ini agak lambat dibanding virus-virus lainnya, namun menjadi ancaman bagi masyarakat di Kabupaten Pati.
Demikian juga diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Sugiono bahwa saat ini belum terdeteksi masif persebaran Flu Singapura di Kendal, namun perlu diwaspadai karena kasus ini mulai masif terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca juga : Diringkus, Pemandu Lagu di Semarang Buang Bayi Baru Lahir
Dokter Spesialis Anak RSUD Batang, Tan Evi juga mengatakan flu Singapura juga sempat merebak di Kabupaten Batang, setiap hari rata-rata 3-5 pasien datang berobat dengan gejala yang sama, meskipun tergolong penyakit ringan namun perlu penanganan serius Katena mudah menular.
"Anak yang terkena Flu Singapura ini, harus segera diobati dan diisolasi tidak boleh keluar rumah sementara waktu agar virus tidak menyebar ke anak lain," ujar Tan Evi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus dan bersifat menular, maka dianjurkan kepada masyarakat bisa menjaga pola makan dan minum, jaga kebersihan dan berolahraga cukup.
"Bagi penderita perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tegasnya. (AS)
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Mbak Ita menyebut bahwa seluruh camat yang menjabat di Kota Semarang pada tahun 2023 seharusnya ikut diproses hukum dalam perkara yang sama.
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Festival layang-layang internasional di kawasan POJ City Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2025 diikuti peserta dari 13 negara.
Arak-arakan mengantar patung Cheng Ho dari Tay Kak Sie ke Sam Poo Kong, Kota Semarang dalam rangka peringatan bapak tilas kedatangan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang.
Meskipun telah dibuka gelombang II sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SD di Kota Semarang dan SMA/SMK swasta mitra pemerintah di Jawa Tengah, ribuan kursi masih belum terisi.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Realisasi investasi di Jawa Tengah pada semester pertama 2025 mencapai Rp45,58 triliun, atau 58,19% dari target investasi tahun ini.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved