Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOORDINATOR Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Albert Nahas memprediksi Jakarta akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024 dan akan mencapai puncaknya pada Juni 2024. Bersamaan dengan itu, Jakarta diprediksi akan kembali dihantui polusi udara.
Ia mengatakan dampak fenomena iklim global juga memiliki pengaruh terhadap PM2.5 yang merupakan salah satu partikel polutan.
“Fenomena iklim global bisa memengaruhi iklim di Indonesia, yang juga berakibat ke kondisi PM2.5 diantaranya adalah El Nino, La Nina, dan Dipole Mode Positif/Negatif,” jelasnya melalui keterangan, Minggu (5/5).
Baca juga : Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Perluas Layanan Integerasi Angkutan Umum
Ia menjabarkan bahwa La Nina mempengaruhi konsentrasi PM2.5 di Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua wilayah timur dan barat berdasarkan respon PM2.5 terhadap La Nina.
“Salah satu dampaknya adalah konsentrasi PM2.5 cenderung tinggi pada malam hari hingga pagi hari dan rendah pada siang hari,” ungkap Albert.
Albert juga menegaskan bahwa bagaimanapun kondisi iklim global yang terjadi, kualitas udara akan bergantung terhadap sumber emisi di wilayah tersebut.
Baca juga : Heru Imbau Masyarakat Segera Uji Emisi
Sementara, Project Manager untuk Clean Air Catalyst dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, Satya Budi Utama mengatakan antisipasi pemerintah daerah perlu dilakukan, mengingat Jakarta pernah dilanda polusi buruk pada 2023.
“Pemprov DKI belajar dari kejadian tahun 2023. Agar Pemerintah siap untuk mengantisipasi situasi dimana ada pengaruh panjang polusi udara karena panjangnya musim kemarau,” ujarnya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah harus bersinergi dengan berbagai pihak dalam merespons perubahan iklim, salah satunya dengan bersinergi mengantisipasi polusi dari emisi sektor transportasi.
Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Sempat Membaik
“Sejalan dengan strategi pengendalian pencemaran udara, sebenarnya yang kami lakukan sekarang adalah mengupayakan antisipasi terhadap pengurangan polusi meskipun sektornya ada transportasi. Ini bukan hanya dikerjakan oleh satu pihak saja,” ungkap Tomi.
Saat ini, pihaknya terus mengkaji pengembangan kawasan rendah emisi serta mendorong terjadinya perubahan atau transisi dari penggunaan kendaraan pribadi ke dalam sistem transportasi umum di Jakarta.
“Ini merujuk pada perilaku di mana individu atau masyarakat secara bertahap meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi mereka dan beralih ke menggunakan transportasi umum untuk perjalanan mereka di Jakarta,” ujarnya.
(Z-9)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang modern, efisien, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Pemprov Jakarta terus mengupayakan berbagai program dan kegiatan agar anak-anak Jakarta tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pemenuhan hak anak
Proyek ini merupakan langkah nyata untuk memperluas kehadiran BWH Hotels di Indonesia dan mendukung pertumbuhan destinasi wisata dan bisnis di kawasan TB Simatupang, Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengungkap upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan ruang berekspresi bagi masyarakat, khususnya siswa-siswi.
Adapun garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 lebih tinggi dari nasional yakni Rp609.160 per kapita per bulan.
Pramono mengakui ada beberapa permasalahan yang muncul ketika Pemprov Jakarta hendak membongkar tiang monorel yang mangkrak itu.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved