Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA cabai merah dan cabai rawit di lima pasar tradisional yang ada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mulai berangsur turun pada Kamis (21/3).
Turunnya harga cabai seiring datangnya musim panen.
Pedagang cabai Pasar Agung, Pasar Sukatani, Pasar Tugu, Pasar Cisalak, dan Pasar Kemirimuka mengungkapkan, harga cabai sudah menurun. Karena pasokan cabai rawit dan cabai merah dari Jawa Tengah sudah meningkat.
Baca juga : Harga Berbagai Cabai di Pasar Kemirimuka Depok Naik Lagi
Toto pedagang cabai di Pasar Agung mengatakan harga cabai bisa mengalami penurunan lagi jika pasokan cabai dari Jawa Barat, dan Banten sudah masuk ke pasar tradisional Kota Depok.
Saat ini, kata dia, pasokan cabai mulai membanjir ke tiap grosir dan permintaan yang ada sudah terpenuhi. ’’Dari Rp50 ribu bisa jadi Rp40 ribu kalau pasokan yang ada telah memenuhi,” kata Toto, Kamis (21/3/2024).
Agus pedagang cabai Pasar Cisalak mengatakan sebelumnya atau awal bulan Maret, memang ada kelangkaan pada beberapa jenis cabai yang sering dicari para konsumen.
Baca juga : Harga Cabai Rawit di Klaten Merambat Naik, Bahan Pokok Lain Stabil
Kenaikan harga Cabai, lanjut dia, tidak dirasakan para pedagang, tetapi sangat berpengaruh terhadap konsumen.
’’Saya tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga tersebut. Karena menjual secara grosir. Tapi kalau konsumen memang berat, apalagi kalau mereka menjual lagi. Sehingga memainkan harga seenaknya,” beber Agus.
Pedagang di Pasar Sukatani, Pasaribu, mengatakan, curah hujan dalam sepekan terakhir di kawasan penghasil cabai tidak terlalu tinggi. Sehingga panen cabai berjalan lancar.
Baca juga : Harga Cabai Merah di Pekanbaru mulai Turun
" Saya ambil barang dari Sukabumi. Di sana curah hujan tidak terlalu tinggi. Jadi petani di sana lancar panennya. Tidak seperti sebelumnya harga cabai sempat melambung karena tanaman banyak rusak akibat hujan cukup tinggi. Kalau saat ini, pasokan cabai lancar dan barangnya juga banyak, ujarnya.
Namun Pasaribu mengeluhkan, meski harga cabai cenderung turun, tetapi penjualan sangat sepi. Dia tidak mengetahui penyebab minimnya jumlah pembeli belakangan ini.
" Padahal harganya sudah mulai turun, tapi tetap saja sepi. Makanya kita juga resah begini. Saya harap aktivitas penjualan di sini kembali normal. Harga cabai dan sayur-sayuran tidak tinggi dan pembeli kita banyak, "urainya.
Baca juga : Beras Subsidi Pemerintah Menghilang di Pasar Tradisional Depok
Nanik, pedagang di Pasar Tugu mengaku, harga jual cabai cukup stabil jika dibandingkan dengan dua pekan lalu. Pasokan barang saat ini cukup lancar, tetapi penjualan biasa saja.
" Kalau saya prediksi, harga cabai tetap bisa mengalami kenaikan hingga lebaran mendatang, " katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pasar Agung, Raden Hermawan mengaku melonjaknya harga cabai rawit dan cabai merah belakangan ini, akibat kurangnya pasokan yang disebabkan tingginya curah hujan sehingga mendorong harga cabai melambung tinggi.
Baca juga : Harga Cabai di Agam makin Pedas, Tembus Rp120 Ribu per Kilogram
’’Sentra produksi pasokan kurang dan salah satunya karena tingginya curah hujan di daerah produsen, dimana daerah terdampak adalah pemasok cabai,” ucapnya.
Menurut dia, kenaikan cabai rawit msupun cabai merah berdampak signifikan atau turut menyumbang inflasi.
KUPTD Pasar Kemirimuka, Budi Setyanto menegaskan harga cabai di Pasar Tradisional Kemirimuka cenderung menurun dalam sepekan terakhir. Penurunan tersebut dikarenakan pasokan cabai cukup lancar, sehingga harganya mengalami penurunan.
Baca juga : Sehari Menjelang Puasa, Harga Cabai Merah di Depok Melonjak Hingga Rp90 Ribu Per Kilogram
Harga jual cabai merah besar turun menjadi Rp70 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp80 ribuper kilogram, cabai hijau besar menjadi Rp40 ribi per kilogram dari awalnya Rp50 ribu per kilogram
Namun bawang merah sedang, bawang putih cutting, dan bawang putih biasa mengalami kenaikan.
" Bawang merah sedang naik dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram, bawang putih cutting naik dari Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram dan bawang putih biasa naik dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram," ujarnya (Z-10)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Lurah Sukamaju Baru Nurhadi mengatakan pihak Kelurahan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memanggil kedua pihak.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved