Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLISI berhasil mengungkap detik-detik pembunuhan karyawan Mass Rapid Transit (MRT) berinisial DDY, 38, hingga mayatnya ditemukan mengambang di Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (10/11) lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pembunuhan tersebut bermula saat DDY menjual mobil Toyota Fortuner miliknya melalui Facebook.
Para pelaku yang berjumlah empat orang itu merencanakan pembunuhan dengan berpura-pura untuk membeli mobil milik DDY dan bertemu dengan DDY.
Baca juga : Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kali Banjir Kanal Timur
"Lalu korban setuju dan janji bertemu, korban datang pukul 20.00 WIB di salah satu apartemen. Sesuai rencana, pelaku kemudian membawa korban ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (17/11).
Di apartemen tersebut, DDY kemudian dicekoki dengan obat bius, tetapi DDY tidak terbius dan masih sadar. Saat itu pelaku juga memperlihatkan bukti transfer palsu kepada korban, namun korban menolak karena curiga bukti tersebut palsu.
Baca juga : Tersangka Pembunuhan Berantai Miliki 6 Istri, 3 Jadi Korban
Pelaku kemudian mencoba meyakinkan korban bahwa transaksi tetap dilakukan. Hengki mengatakan, pelaku membujuk korban untuk masuk ke mobil dengan janji transaksi pembelian mobil dilakukan sambil perjalanan mengantar korban ke rumahnya.
"Karena korban kemudian berniat mengurungkan transaksi itu, kemudian mereka melanjutkan pada planning yang berikutnya. Sehingga korban diperintahkan atau dibujuk untuk menunggu kemudian dibawa ke mobil seolah-olah akan diantar ke rumahnya sambil menunggu transfer masuk," jelasnya.
Hengki mengatakan para pelaku kemudian membunuh korban dengan cara menusuk dan menyayat lehernya di dalam mobil. Selanjutnya, mayat korban dibuang di KBT, Cakung, Jakarta Timur.
"Pada saat di gerbang Tol Tebet, Jakarta Selatan ini dilakukanlah pembunuhan tersebut dengan cara yang sangat sadis. Jadi satu sebagai pengendara mobil, kemudian korban sebelah kiri, dua orang di belakang, ada yang mengencangkan seat belt-nya, ada yang memegang tangannya, menarik bahunya, baru dilakukan melukai leher korban dan menusuk tubuh korban secara berkali-kali," jelasnya.
"Kemudian korban dibuang di KBT di Cakung sana setelah itu mobil dititipkan untuk dijualkan di Cikarang," imbuhnya.
Atas peristiwa tersebut, polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Ketiga pelaku tersebut, yakni R,29, yang diduga sebagai pencetus ide pembunuhan, IS, 31, yang diduga sebagai eksekutor dan JS, 48, yang diduga sebagai penadah mobil.
Namun, masih terdapat satu orang yang masih menjadi buron dan saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Diberitakan sebelumnya, jasad pria tanpa identitas ditemukan mengapung di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (10/11) siang. Pria tersebut diduga tewas karena dibunuh.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra mengatakan, dugaan kematian mayat yang diperkirakan berusia 40 tahun itu karena dibunuh karena ada luka sayatan dan luka tusuk.
"Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka sayatan di leher dan bagian dada mayat. Untuk luka di tangan kemungkinan perlawanan korban, tapi kami masih dalami," kata Panji kepada wartawan, Jumat (10/11).
Dia menduga lokasi pembunuhan pria yang ditemukan mengenakan celana pendek berwarna coklat dan kaos biru itu bukan di kali tersebut, melainkan wilayah lain.
"Kemungkinan di sini hanya tempat pembuangan saja. Eksekusinya tidak di sini," katanya.
Selanjutnya, lokasi penemuan mayat tersebut sudah diberikan garis polisi oleh petugas dari Polsek Cakung.
Jasad korban pun telah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, guna proses lebih lanjut. Dirinya menyebut, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Sementara yang sudah kita lakukan pemeriksaan. Itu kami sudah menyampaikan juga ke warga sekitar maupun para perangkat RT RW apabila menemukan atau memiliki keluarga yang hilang atau keluarga yang memang sesuai dengan ciri-ciri mohon segera melaporkan ke polsek Cakung," katanya. (Z-4)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
POHON-POHON tinggi yang berderet rapi di sepanjang kiri dan kanan jalan inspeksi Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, membuat suasana sejuk dan segar di pagi hari.
Cuan yang didapatnya bisa bervariasi. Mulai Rp30 ribu hingga Rp200 ribu untuk sekali live streaming dengan kurun waktu 2-3 jam
SEORANG pria terseret arus dan tenggelam saat berenang di Kali Cipinang Hulu, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Korban kini telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Polda Metro Jaya menangkap tiga orang terkait kasus penemuan mayat yang diketahui berinisial DDY, 38, di Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (10/11).
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Kurniawan, menyelamatkan seorang perempuan bernama Sri Mutiana yang diduga hendak bunuh diri di Kanal Banjir Timur (KBT)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved