Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Fenomena Live Streamer Manfaatkan KBT Jaktim untuk Meraup Cuan

Golda Eksa
07/9/2024 17:37
Fenomena Live Streamer Manfaatkan KBT Jaktim untuk Meraup Cuan
Kreator konten Dea Yuliani saat live streaming TikTok dengan bernyanyi di kawasan KBT, Jakarta Timur, Sabtu (7/9/2024) .(Branda Antara)

KAWASAN Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi ruang baru bagi para TikTokers untuk menyalurkan hobi dan bakatnya dalam mencari uang.

Salah satu yang ditampilkan para live streamer ini adalah menyanyi, seperti yang dilakukan Dea Yuliani, 31, dan Aep Syaiful, 37, di kawasan KBT, Jakarta Timur, Sabtu (7/9).

Mereka memanfaatkan rindangnya pepohonan di kawasan KBT, Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk meraup untung.  Setiap hari, Dea menampilkan bakat menyanyinya lewat live streaming di TikTok dengan latar belakang pepohonan hijau di kawasan KBT. "Hampir setiap pagi hari saya datang ke KBT untuk live streaming menyanyi di TikTok," katanya.

Baca juga : Jangan Lewatkan! Willie Salim Akan Mengadakan Sesi Live Perdana di Shopee Live, Dapatkan Info Promonya di Sini

Dea yang tengah mempersiapkan alat-alatnya berupa dua telepon seluler (handphone), sound cup atau mixer, tripod dan mikrofon untuk live streaming mengaku baru dua pekan ini membuat konten di kawasan KBT untuk menyalurkan bakat menyanyinya. "Baru dua pekan ini live streaming di kawasan KBT. Namun, sebelumnya biasanya membuat konten di rumah," katanya.

Wanita berjilbab yang sehari-harinya bekerja sebagai admin ekspedisi itu mengaku baru setahun belakangan ini memanfaatkan platform media sosial itu untuk meraup cuan.

Cuan yang didapatnya bisa bervariasi. Mulai Rp30 ribu hingga Rp200 ribu untuk sekali live streaming dengan kurun waktu 2-3 jam, namun tergantung dari gift yang diberikan penonton TikTok.

Baca juga : Live Streaming 40 Jam, Predator Gaming Indonesia Uji Ketahan dan Suhu Laptop Predator Helios 18

"Kalau pendapatan itu bukan gaji per bulan gitu, tapi tergantung dari gift. Kita tak bisa kasih rata-ratanya karena pendapatan selalu berbeda," kata Dea.

Gift TikTok adakah salah satu fitur berupa reward atau apresiasi yang diberikan penonton kepada konten kreator TikTok yang sedang melakukan live streaming. Dia mengaku akun TikTok @Deayualiani saat ini telah memiliki 6.000 pengikut (followers). Kawasan KBT, dengan pemandangannya yang asri, menjadi pilihan utama Dea untuk live streaming.

"Di sini pemandangannya bagus satu ya. Pohonnya itu lurus-lurus. Inginnya cari spot lagi biar bervariasi, tapi untuk sementara ini di KBT dulu karena asri dan adem."

Baca juga : Hadirkan Live Interaktif, Platform Roposo Resmi Hadir di Indonesia

Dea mengaku sering membawakan lagu-lagu pop Indonesia, tapi tak jarang juga menyanyikan lagu-lagu dangdut. "Kalau pop barat sih enggak ya, hanya pop Indonesia dan lagi dangdut," tuturnya.

Live streamer lainnya, Aep Syaiful juga mengatakan hal senada. Dia mengaku mendapatkan cuan yang lumayan saat live streaming dengan bernyanyi di TikTok.

"Awalnya sih hanya hobi bernyanyi. Hitung-hitung karaoke gratislah, kalau gift itu hanya bonus dan bentuk apresiasi ke kita, kadang dapat gift itu dari request lagu dari penonton," ujarnya.   

Baca juga : Hobi Main Gim Bawa Pria Asal Kalbar Ini Dikontrak Facebook Gaming

Namun, tak semua lagu yang dipesan mendapatkan aware dari penonton TikTok, meski dirinya pernah mendapatkan gift sebesar Rp500 ribu saat menyanyikan satu lagu.

"Lagu-lagu yang dinyanyikannya itu bisa macam-macam, bisa lagi pop, dangdut, bahkan lagu India. Kalau dapat requestdari penonton, saya harus menghafalkan lirik lagunya pada malam hari sebelum keesokan paginya mulai dinyanyikan," katanya.  

Akun TikTok ketiganya ini telah memiliki 16.000 pengikut. Sebelumnya, akun pertama dan kedua kena banned dari TikTok sehingga tidak bisa digunakan lagi.   

"Di TikTok sangat sensitif, pembicaraan kita mengarah ke suatu yang negatif, bukan karena hak cipta lagu itu (royalti). Misalnya, ada anak kecil lewat dan berteriak, tapi masuk ke TikTok-nya ada unsur kekerasan anak-anak. Menggunakan kata-kata kasar seperti kata hewan juga kena," terang dia. (Ant/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya