Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta masih menunggu kepastian dari Kementerian Kesehatan terkait penambahan vaksin cacar monyet (Mpox).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, hingga saat ini DKI Jakarta hanya mendapat seribu vial yang mana untuk vaksinasi cacar monyet harus diberikan dua dosis dengan jeda waktu sebulan.
Hal ini disampaikan Ani kala merespons pertanyaan awak media terkait kemungkinan penambahan vaksin cacar monyet yang berasal dari bantuan ASEAN.
Baca juga: Wabah Cacar Monyet Perlu Segera Diatasi
"Belum. Masih seribu," ungkap Ani ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/11).
Di sisi lain, hingga 2 November 2023, sudah ada 492 orang yang mendapatkan vaksin cacar monyet. Kemudian, terdapat 27 kasus cacar monyet di mana satu pasien yang ditemukan pada Agustus 2022 dan sudah sembuh. Sehingga totalnya ada 26 kasus cacar monyet aktif hingga saat ini. Seluruh kasus terjadi akibat penularan seksual dan sedang diisolasi di RS.
Baca juga: Kasus Mpox Bertambah Menjadi 21 Kasus
Sementara itu, saat ini Dinkes DKI Jakarta mempersiapkan sarana dan prasarana Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta agar dapat melakukan pemeriksaan terhadap sampel tes PCR kasus cacar monyet (Mpox).
Menurut dia, Labkesda DKI disiapkan agar bisa melakukan pemeriksaan sampel tes PCR cacar monyet karena kasusnya yang terus bertambah. Meskipun sudah ditemukan di daerah lain, DKI Jakarta menempati urutan pertama jumlah kasus cacar monyet dengan total 27 kasus di mana satu diantaranya sudah sembuh. Sehingga masih ada 26 kasus aktif.
Ia pun mengatakan, hingga hari ini pemeriksaan sampel tes PCR suspek cacar monyet baru bisa diperiksa oleh laboratorium di bawah Kementerian Kesehatan. Di sisi lain, Ani memastikan seluruh RSUD di DKI Jakarta mampu melakukan perawatan dan isolasi kepada pasien cacar monyet.
"Seluruh 31 RSUD kita mampu melakukan perawatan dan isolasi untuk penderita Mpox. Untuk deteksi awal yang akses puskesmas. Semua puskesmas mampu diagnosa suspek terkait Mpox," tandasnya. (Put/Z-7)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
VAKSIN MVA-BN produksi Bavarian Nordic menjadi vaksin cacar monyet (mpox) pertama yang akan ditambahkan ke daftar prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penyakit mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox virus, telah menjadi perhatian global karena penyebarannya yang cepat melalui kontak fisik.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program vaksinasi cacar yang dilakukan pemerintah dulu bisa memberikan proteksi dari virus mpox. Sehingga memberikan proteksi seumur hidup.
Tjandra Yoga menekankan pentingnya pengendalian penularan Mpox melalui pemberian vaksinasi.
Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mempengaruhi cara penyebarannya dan tingkat keparahannya.
Dinkes DKI Jakarta sudah melakukan vaksin cacar monyet dosis pertama kepada sedikitnya 495 orang, sementara dosis kedua diberikan kepada 416 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved