Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENCANA Pemprov DKI Jakarta untuk memberlakukan lagi tilang uji emisi di tempat mendapatkan penolakan dari warga. Salah satunya Ayu, 27, warga Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang tidak setuju rencana itu dilaksanakan.
Karyawan swasta itu mengatakan, tilang uji emisi di tempat hanya akan membuat jalanan semakin macet. Sementara itu, menurut dia, belum ada data valid terkait efektifitas tilang uji emisi terhadap penurunan polusi udara.
"Terus juga di titik-titik tilang uji emisi suka bikin macet jalan karena kan polisi menyetop pengendara tuh. Jadi Jakarta makin-makin aja macetnya, polusinya tetep aja nambah," ujarnya ditemui di Jakarta, Senin (9/10).
Baca juga: Pemprov DKI Akui Kesulitan Atasi Kabel Optik Semrawut
Selain itu, ia mengatakan, uji emisi juga masih berpotensi dicurangi petugas. Sebab, bisa saja petugas bengkel uji emisi menawarkan sejumlah uang kepada pemilik kendaraan agar bisa lolos uji emisi.
"Bisa aja bengkel manipulasi hasil uji emisi (sesuai bayaran)," tandasnya.
Baca juga: Denda Tilang Uji Emisi Masih Rp500.000
Hal yang sama diutarakan oleh Koko, 30, warga Cinere, Depok. Ia mengakui banyaknya kendaraan bermotor di Jakarta menjadi salah satu penyumbang polusi udara. Kendaraan bermotor itupun juga banyak berasal dari Bodetabek.
Namun, sanksi tilang tidak akan efektif. Hal ini terlihat dari kepatuhan berlalu lintas yang tidak meningkat meskipun sudah berbagai cara tilang dibuat oleh Polda Metro Jaya.
"Kena tilang pelanggaran lalu lintas saja pemilik kendaraan nggak takut. Nunggak pajak motor masih bisa kemana-mana. Apalagi sebatas tilang uji emisi," tuturnya
Adapun, solusi yang harus diutamakan adalah integrasi transportasi publik.
Dengan integrasi dan pembangunan transportasi publik yang menyeluruh di Jabodetabek, menurut dia, pelan-pelan warga akan beralih menggunakan angkutan pribadi dan hal ini dapat berdampak pada berkurangnya polusi udara.
"Contohnya dari luar DKI itu angkot-angkotnya diperbaiki biar sama seperti Jaklingko-nya Jakarta. Karena kami bukannya malas naik angkutan umum. Tapi kalau angkotnya masih banyak sistem setoran ya nggak akan nyaman. Harus nunggu angkot penuh baru jalan kapan sampainya? Belum ongkosnya mahal," tandasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI berencana untuk menerapkan kembali tilang uji emisi di tempat. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menerapkan kebijakan ini mulai bulan depan.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Polda Metro Jaya, dengan Pak Dirlantas per 1 November kita akan kembali melaksanakan tilang terhadap pelanggaran uji emisi," kata Syafrin, Minggu (8/10). (Put/Z-7)
"Secara serentak melakukan kegiatan pengujian emisi di wilayah DKI, ada 5 titik dan masyarakat saya rasa sudah mengetahui bahwa hari ini sudah berlaku pengenaan sanksi tilang."
GUNA mengurangi polusi udara di Jakarta. sanksi tilang tidak lolos uji emisi bagi kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat mulai berlaku hari ini.
SEDIKITNYA 72 unit kendaraan bermotor terjaring saat digelar razia gabungan uji emisi di Jl Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat (1/9). Namun setelah dilakukan pengujian emisi
KEPALA Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, mengatakan, kendaraan bermotor yang sudah mengikuti uji emisi di kawasan Bodetabek
RUAS Jalan Kalimalang, Daan Mogot hingga Lenteng Agung akan menjadi lokasi uji emisi. Dirlantas Polda Metro Jaya mengatakan lokasi tilang uji emisi akan berpindah dalam setiap pekannya
WAKIL Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan mengatakan razia uji emisi akan terus dilakukan guna mengurangi polusi udara di Jakarta
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved