Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAKAR Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta dan CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat mengatakan pascapelaksanaan kebijakan Work From Home (WFH) bagi 50% Aparatur Sipil Negara (ASN) selama tiga hari, kualitas udara di Jakarta ternyata belum membaik.
“Laman IQAir mencatat berdasarkan US AQI (Air Quality Index) bahwa pada 23 Agustus 2023, kualitas udara Jakarta berada di peringkat keempat terburuk di dunia, setelah Dubai, Kuwait, dan Baghdad. Hal ini menunjukkan kebijakan WFH ASN belum memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara di DKI Jakarta,” ungkap Achmad, Kamis (24/8).
Menurutnya, untuk mencari solusi yang tepat, harus dipertimbangkan sumber-sumber polusi utama di Jakarta.
Baca juga: Ini Cara Menilai Kualitas Udara Tanpa Alat dan Hanya dengan Penglihatan
Data terbaru dari DLH DKI pada 2020 menunjukkan sumber polusi terbesar berasal dari sektor transportasi dengan kontribusi sebesar 67,04% Disusul oleh industri dengan 26,8%, pembangkit listrik sebesar 5,7%, perumahan 0,42%, dan sektor komersial dengan 0,02%.
Dengan mempertimbangkan data tersebut, mengingat kontribusi besar dari sektor transportasi, solusi yang dapat dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik dengan meningkatkan kualitas dan jangkauan moda transportasi seperti MRT, LRT, dan bus TransJakarta.
“Selain itu, mengimplementasikan zona bebas emisi di area-area tertentu di Jakarta dan memperbarui armada bus dan angkutan umum lainnya dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan bisa menjadi langkah selanjutnya,” ujar Achmad.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Minta Perusahaan Swasta Juga Menerapkan WFH
Lebih lanjut, sektor industri, dengan kontribusi yang juga cukup signifikan, memerlukan pendekatan khusus. Mendorong industri untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam mengurangi emisi serta penegakan hukum yang ketat terhadap industri yang melanggar batas emisi adalah beberapa langkah yang dapat diambil.
Adapun untuk pembangkit listrik, mengalihkan fokus dari pembangkit listrik berbasis fosil ke sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan hidro serta mendorong penggunaan peralatan yang hemat energi di sektor komersial dan perumahan bisa menjadi solusi.
Sementara itu, untuk sektor perumahan, mengedukasi masyarakat untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan mendorong masyarakat untuk menanam lebih banyak pohon di area perumahan mereka adalah beberapa langkah awal yang bisa diambil.
Dan, untuk sektor komersial, mengedukasi dan mendorong pengembang untuk membangun dengan standar hijau yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan bisa menjadi solusi.
“Tentu saja, selain solusi spesifik untuk setiap sektor, kolaborasi antar sektor dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan Jakarta memiliki udara yang sehat untuk generasi saat ini dan yang akan datang,” tandasnya. (Z-1)
Munculnya jerawat pada wajah dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya makanan yang dikonsumsi.
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan.
Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan jeruk, sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Risiko ini akan menjadi jauh lebih mungkin dialami oleh masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan seperti Jabodetabek.
Kemajuan di bidang kedokteran estetika menghasilkan terapi yang dapat memperbaiki kondisi kulit, termasuk menyamarkan tanda-tanda penuaan di wajah.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved